Gu Ruoyun tersenyum tenang saat mengambil dan menyimpan Teratai Darah, tampak tidak terpengaruh oleh kemarahan di wajah Chu Luo.
"Cangkir teh milikku sangatlah mahal. Aku pikir aku rugi dalam menukar cangkir teh ini dengan satu Teratai Darah."
Saat ini, Chu Luo diliputi kemarahan. Dia hampir memuntahkan seteguk darah saat melotot geram pada Gu Ruoyun. Lalu dia menggertakan gigi dan berkata, "Bawa Tuanmu keluar dan bertemu denganku! Aku tak ingin berbicara pada pelayan!"
"Bibi, apa ada yang salah dengan pendengaranmu? Suhuku sudah memberitahu bahwa dialah Tuan dari istana ini. Apa pendengaranmu telah memburuk karena usia?"
Seseorang tertawa kekanak-kanakan dari samping Gu Ruoyun. Chu Luo berbalik dalam kemarahan dan memelototi anak kecil mungil di sebelah wanita itu. Jika bukan karena rasa penasarannya tentang identitas Tuan dari istana ini, dia tak akan tinggal disini dan dipermalukan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com