Di kediaman Keluarga Xia, Kota Surga.
Di halaman, angin berhembus menjatuhkan dedaunan saat ekspresi Xia Qi jadi suram. Tidak ada yang bisa tahu apa yang dia pikirkan, hanya matanya yang menampakkan niat jahat yang jelas. Dia mengerutkan sedikit bibirnya menjadi senyum yang dingin dan menakutkan.
Tiba-tiba, Tetua berjubah hijau dengan riang berjalan masuk dan disampingnya berdiri seorang gadis yang juga memakai jubah hijau. Setiap fitur wajah gadis muda itu begitu murni dan indah. Matanya jernih bagaikan air dan wajahnya menyunggingkan senyuman. Walaupun dia tidak punya wajah yang dapat menyebabkan kehancuran kota; namun orang akan merasa nyaman melihat wajahnya.
Namun ketika dia melihat mereka berdua, wajah Xia Qi semakin dingin. Hatinya dipenuhi kekecewaan dan kecemburuan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com