webnovel

Pertarungan Yang Mengubah Arus (3)

Editor: AL_Squad

"Ling Yu? Anggota Keluarga Ling?"

Gu Ruoyun melihat ke seorang wanita berpakaian elegan yang sedang melotot pada dirinya sendiri dengan marah dan dan tidak bisa melakukan apa-apa selain merasa sedikit terkejut.

Sebenarnya, dia pernah bertemu dengan Ling Yu sebelumnya, saat kunjungan pertamanya ke Aula Ratusan Herbal. Dia tidak sengaja lewat di tempat dimana Ling Yu sedang membuat keributan dan akhirnya ditendang keluar dari Aula Ratusan Herbal. Walaupun dia di paksa datang kembali untuk meminta maaf oleh Tuan Ling, dia tetap menolak memasuki Aula Ratusan Herbal. Tidak pernah terpikir olehnya dia akan bertemu Ling Yi lagi disini.

"Apa yang kamu lakukan disini?"

Karena Ling Xi, mata Ling Yu menyala penuh kebencian saat dia menatap Gu Ruoyun. Kilatan di matanya setajam pedang, menatap dengan tajam pada gadis muda yang berdiri disamping pintu, berharap dia bisa meninggalkan beberapa goresan pada wajah kecil mulusnya.

Gu Ruoyun melirik Ling Yu dan akhirnya, tatapannya tertuju pada pria setengah baya yang berdiri di depannya, "Berapa harga rumah ini?"

Sebelum pria setengah baya ini menjawabnya, teriakan sinis terdengar dari mulut Ling Yu.

"Dasar jalang kecil! Jangan berani berfikir bahwa dengan menjadi bagian dari Aula Ratusan Herbal membolehkanmu menjadi yang paling benar dan congkak! Pikirlah, kamu hanyalah pelayan Aula Ratusan Herbal. Apa kamu pikir kamu bisa menggunakan pengaruh Aula Ratusan Herbal untuk keuntunganmu, mendapatkan rumah ini secara paksa dan membuatnya jadi milikmu? Biarkan aku mengatakan sesuatu. Aku membeli rumah ini sebagai hadiah untuk Putra Mahkota karena dia berencana untuk pindah rumah. Putra Mahkota dari Sekte Weapon Refining! Bahkan jika Aula Ratusan Herbal begitu kuat, mereka tidak akan mampu melawan kekuatan Sekte Weapon Refining hanya demi pelayan sepertimu!"

Ling Yu berbicara sambil menaikkan wajah kecilnya acuh tak acuh.

Hanya dengan memikirkan dirinya yang dilempar keluar dari Aula Ratusan Herbal cukup membuatnya menggertakkan gigi dalam kebencian.

Tapi itu tak masalah – tunggu sampai dia jadi istri Putra Mahkota. Aula Ratusan Herbal yang kecil itu akan menjadi miliknya nanti! Saat waktunya tiba, dia akan menentukan nasib Gu Ruoyun, si pelayan Aula Ratusan Herbal itu!

"Berapa harga rumah ini?"

Seolah tidak mendengar perkataan Ling Yu, Gu Ruoyun melanjutkan pertanyaannya.

"Gu Ruoyun, aku sedang bicara padamu sekarang! Beraninya kamu mengabaikanku!"

Wajah kecil Ling Yu menjadi merah padam karena marah, matanya memancarkan kemarahan pada Gu Ruoyun.

"Oh?"

Akhirnya, Gu Ruoyun menunjukkan reaksi dan menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Ling Yu. Tersenyum bahagia, dia berkata, "Kamu berbicara denganku? Maaf, aku pikir kamu sedang menggerutu pada dirimu sendiri."

Pffft!

Hampir saja Ling Yu muntah darah saat mendengarnya. Wajah kecilnya penuh kemarahan, matanya berkaca-kaca karena kesal dan giginya menggeretak jengkel. "Gu Ruoyun, lebih baik kamu pergi sekarang! Kamu tidak pantas mendapatkan rumah ini! Belum lagi kenyataan bahwa kamu pantas bersaing dengan Putra Mahkota!"

Swoosh!

Seketika, sebuah pedang yang sisi tajamnya dua dengan cepat muncul tiba-tiba dan bersandar di leher Ling Yu. Sekejap, seluruh tubuhnya menjadi sangat dingin, dan saat dia menaikkan pandangannya, dia melihat sepasang mata yang sombong dan dingin.

"Lebih baik kamu tutup mulut! Jika tidak…"

Memandang Ling Yun dengan dingin, Xun Feng berkata dengan nada yang menusuk tulang.

"Apa.. . apakah kamu bahkan tahu siapa aku? Bibiku adalah selir kaisar tingkat tertinggi. Beraninya kamu mengancamku? Tunggu sampai aku kembali dan memberitahu bibiku! Dia akan memusnahkan seluruh klanmu!"

Pandangan mata Xun Feng menjadi muram dan tanpa aba-aba, dia tertawa dingin, "Siapa peduli jika bibimu adalah selir kaisar atau bahkan Ratu sekalipun? Siapapun yang berani mengganggu Suhu akan berakhir dengan kematian!"

Di mata pemuda ini, Ling Yu dapat melihat dengan jelas niat membunuhnya.

Itu benar! Orang ini berniat untuk membunuhnya. Ini bukan hanya sekedar ancaman belaka.

Seketika, Ling Yu memucat. Kakinya gemetar tak terkendali. Bahkan tidak ada satu kalimat yang tepat keluar dari mulutnya.

"Xun Feng, aku disini untuk urusan penting. Untuk masalah lain, urus saja mereka di lain waktu," Gu Ruoyun melirik Xun Feng saat dia bicara.

Mendengar kata-katanya, niat membunuh yang terpancar dari tubuh Xun Feng kemudian menghilang.

Dengan takjub, Ling Yu bernafas lega. Beberapa saat yang lalu, dia sungguh punya firasat bahwa malaikat pencabut nyawa baru saja berdiri di sampingnya.

Bab berikutnya