webnovel

Pria Menawan Yang Tak Tertandingi, Istri? (1)

Editor: AL_Squad

"Gu Ruoyun, tak peduli apa yang kamu katakan, aku tidak akan membiarkan siapapun membahayakan Keluarga Ling tetap hidup di dunia ini!" aura Ling semakin membesar saat dengan dingin dia menyatakan,

"Karena itu, kamu harus mati hari ini!"

Gu Ruoyun tertawa dingin, "Jika kamu gagal membunuhku, aku harap kamu tidak akan pernah menyesalinya."

Lalu, dia berbalik dan menatap ke arah pegunungan tanpa melihat kakek dan cucu dari keluarga Ling lagi.

"Mencoba melarikan diri? Hmm.. Lihat saja jika kamu bisa!"

Ling Yi menyipitkan matanya dan menatapnya tanpa berkata-kata.

Menyadari jarak diantara mereka berdua sangat dekat, Gu Ruoyun mulai gugup. Jika Ling Yi menangkapnya, dia akan binasa.

"Aku tidak boleh mati sebelum aku membalas dendam di Daratan Utama Puncak Timur," Pikirnya, "Aku tidak boleh mati!"

Dia meningkatkan kecepatannya, mengumpulkan kekuatan yang tidak pernah dia tahu jikalau dia memilikinya, dia melakukan semua yang dia bisa untuk melarikan diri.

Keringat meluncur dari wajah mulusnya, pakaiannya mulai menempel di tubuhnya. Seolah dia sedang mandi. Sayang, tenaga Gu Ruoyun kuat tapi tubuhnya lemah. Dia merasakan gelombang awal kelelahan menguasainya.

"Tidak!" dia menguatkan tekadnya, "Aku tidak akan mati disini."

"Biarkan aku keluar, gadis kecil. Aku akan membantumu mengurus pria tua itu."

Zixie mengerutkan alisnya, cahaya suram dan dingin melintas di wajah tampannya yang jahat.

"Tidak," Gu Ruoyun menggelengkan kepalanya, "Formasi ini milik Sekte Weapon Refining. Jika kamu tiba-tiba menampakan dirimu, itu akan mengalihkan perhatian mereka padamu. Sayapku belum tumbuh sepenuhnya, jadi aku tidak ingin berurusan dengan orang seperti mereka sekarang."

Itulah kekhawatirannya.

Zixie adalah kartu truf terakhir dan senjata terbaik yang dia miliki untuk balas dendam. Dia tidak akan mengizinkan Zixie menampakan dirinya dalam keadaan apapun kecuali dia sudah tak punya pilihan lain.

Menyadari bahwa Ling Yi semakin dekat, dahi Gu Ruoyun meneteskan keringat. Tiba-tiba, jurang terlihat. Dia dengan cepat berhenti melangkah, menyebabkan batu-batu tergelincir jatuh ke jurang. Hatinya seakan melangkah ke dalam jurang.

"Gadis bodoh. Ayo lihat bagaimana kamu melarikan diri kali ini! Hanya sekedar tingkat empat kecil dari jajaran Koleksi Qi, membuat pria tua mengejarmu sampai kesini. Jika ini telah diketahui, aku tidak akan membiarkan ini terjadi di Negeri Naga Nilakandi! Lebih baik kamu mati di tanganku secepatnya. Hahaha!!!"

"Itu benar," pikirnya, "Gadis ini hanya tingkat empat di jajaran Koleksi Qi. Namun dia bisa mengalahkan cucuku. Aku tidak bisa percaya ini. Terutama karena jarak besar di tingkat mereka berdua.

"Mati?" Gu Ruoyun tersenyum, "Aku takut kamu tak punya kekuatan membunuhku!"

Dia langsung berbalik dan melompat ke jurang tanpa ragu.

"Tidak bagus!" ekspresi Ling Yi berubah seketika. Dengan cepat dia ke depan untuk melihat situasinya. Tapi kabutnya terlalu tebal, bagaimana mungkin dia mendapat jejak Gu Ruoyun?

"Namun, dengan jurang yang dalam itu, dia mungkin akan hancur berkeping-keping dibawah sana. Berdasarkan tingkat kekuatannya, dia tidak mungkin selamat. Untuk berjaga-jaga, lebih baik aku memeriksa mayatnya. Aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini."

Blub! Blub! Blub!

Tetesan air menggema di telinga Gu Ruoyun. Dia mengerutkan keningnya dan perlahan membuka mata dan melihat wajah tampan yang sedang memandangnya. Kepala mereka sangat dekat bahkan pria itu hanya perlu merendahkan kepalanya untuk mencium bibir lembutnya.

"Deg Deg Deg!"

Gu Ruoyun mengumpulkan kesadarannya dan mendorong Zixie dengan cepat. Dia berteriak marah padanya, "Apa yang sedang kamu lakukan?"

Bab berikutnya