Asisten rumah tangga Zhong sangat mengenal baik nenek itu dan tentu tahu tentang penyakit aneh tuan muda. Raut wajahnya pun terkejut dengan apa yang dilihat. "Nyonya Besar, ini…"
Raut wajah nenek itu masih diliputi kecemasan dan tidak percaya. Dia perlahan berjalan menuju mereka dengan hati-hati.
Melihat nenek itu di sana, tanpa sadar Ye Wan Wan segera beranjak bangun tetapi karena Si Ye Han sedang bersandar padanya, Ye Wan Wan tidak bisa bangun. "Nenek…"
Nenek itu terlihat bingung dan melihat cucunya yang tetap tidak menunjukkan reaksi saat ia mendekat, dia berkata, "Wan Wan… si kecil ke 9, dia…"
Ye Wan Wan takut dengan sifat temperamental Si Ye Han ketika terbangun jadi Ye Wan Wan tidak berani untuk membangunkannya sampai sekarang. Tetapi neneknya sudah terlanjur datang, Ye Wan Wan perlahan menggoyangkan badan Si Ye Han, "Si Ye Han, bangun…"
Lelaki yang sedang tertidur pulas di hadapannya mengernyitkan dahinya setelah dibangunkan. Raut wajahnya yang tenang dan lembut ternodai oleh selubung kegelapan, nampak kekesalan.
Nenek itu melihat raut wajah ngantuk cucunya dan memerlukan waktu yang lama untuk kembali tersadar ketika ia merasa tersentuh. "Jangan… Wan Wan, jangan bangunkan dia, biarkan dia tidur untuk beberapa waktu! Anak ini biasa tertidur sebentar…"
Wajah murung Si Ye Han membuat hati kecil Ye Wan Wan gugup; dia pun tidak ingin mengambil posisi yang salah. Ye Wan Wan merasa lega setelah mendengar kalimat itu dan mengelus rambut Si Ye Han dengan tangannya untuk menenangkan hati Si Ye Han sembari bertanya dengan pelan, "Apakah ada selimut? Aku khawatir dia akan masuk angin jika di tertidur seperti itu."
"Ada, ada. Zhong, segera ambilkan." Nenek itu dengan segera menjawabnya.
"Baik."
Zhong si asisten rumah tangga datang kembali dengan membawa selimut berwarna abu-abu muda yang lembut.
"Terima kasih, Zhong!" Ye Wan Wan mengambil selimutnya dan menyelimuti Si Ye Han.
Setelah Ye Wan Wan menghangatkan Si Ye Han, kening Si Ye Han tidak lagi mengerut dan dia kembali tertidur pulas.
Nenek itu khawatir jika kehadirannya akan mengganggu cucunya, jadi ia memberikan tatapan isyarat pada Ye Wan Wan dan kemudian pergi secara perlahan bersama asisten rumah tangganya.
Sebenarnya, neneknya tidak pergi jauh. Dia tetap mengawasi, melihat cucunya tertidur, dia terharu.
"Zhong, segera hubungi Xu Yi dan Dokter Mo!"
"Baik, Nyonya Besar." si asisten rumah tangga Zhong segera memanggil mereka.
Mo Xuan dan Xu Yi sedang berada di rumah nenek itu, dan setelah dipanggil, mereka dengan segera mengikuti si asisten rumah tangga Zhong menuju pekarangan.
"Nyonya Besar, apa Anda memanggilku?" Mo Xuan heran saat dia pikir bahwa nyonya besar akan bertemu dengan cucu ipar masa depannya, lalu kenapa dia memanggil saya di jam segini?
Xu Yi, yang sedang berdiri di hadapannya, juga merasa tidak mengerti.
Nenek itu menatap Mo Xuan dengan perasaan kesal, "Kamu bilang kondisi belakangan si kecil ke 9 memburuk, hipnotisnya sering gagal dan Si Ye Han tidak bisa tidur beberapa hari ini, kan?"
Ketika masalah besar ini dibahas kembali, Mo Xuan mengangguk, "Benar."
Setelah nenek itu mendengar jawaban Mo Xuan, dia menunjuk ke jarak yang cukup dekat, "Lalu beritahu saya, apa itu maksudnya?"
Wajah bingung Mo Xuan mengikuti arah yang ditunjuk oleh nenek itu. Lalu, dia melihat Si Ye Han benar-benar sedang tertidur pulas bersandar pada Ye Wan Wan.
Mo Xuan tidak berkata apa-apa, "Itu…"
"Saya bahkan menemui mereka untuk memastikan si kecil 9 tertidur. Saya perhatikan dari sini dan dia sudah tidur selama setengah jam." kata nenek itu.
Mo Xuan terlihat lebih terkejut-- Si Ye Han benar-benar tidur tanpa hipnotisme saya?
Xu Yi pun merasa heran.
"Bagaimana caranya tuan ke 9 tertidur?" Mo Xuan bertanya cemas.