Ye Wan Wan kagum dengan pantulan dirinya di cermin, wajah mungil itu terlihat cantik dari berbagai sisi. Dia menengok ke arah Shen Meng Qi, "Apa ini salahku terlihat secantik ini?"
Shen Meng Qi tak dapat berkata-kata untuk beberapa saat, "Bukan itu yang aku maksud, aku hanya mengingatkanmu untuk berhati-hati. Kamu sudah lama bersabar, jangan menyia-nyiakan segalanya sekarang. Lagipula, si iblis itu tidak lagi tertarik denganmu dan membiarkanmu pergi meninggalkan kebun Jin. Jika dia melihat betapa menariknya penampilan kamu dan tidak menyerah begitu saja denganmu, apa yang akan kamu lakukan?"
Ho ho, iblis bengis…
Ye Wan Wan menyimak perkataan Shen Meng Qi, memegang dagunya dan bergumam, "Si Ye Han tidak masalah dengan penampilanku meski aku berpenampilan buruk sekalipun, mungkin dia benar-benar menyukaiku?"
Shen Meng Qi menceletuk, "Bagaimana mungkin! Si Ye Han adalah iblis bengis yang bisa membunuh tanpa belas kasih! Terlebih lagi dia gemar menyiksa perempuan! Benar-benar baj*ngan! Kamu sungguh malang menjadi salah satu yang terpilih! Kamu lupa bagaimana dia memperlakukanmu 2 tahun ini?"
Ye Wan Wan mengangguk, "Oh, lalu…"
Ye Wan Wan tidak yakin bagaimana perasaan Si Ye Han setelah mendengar kecaman Shen Meng Qi.
Shen Meng Qi yang dulu bisa berhasil masuk di antara mereka setiap saat karena Si Ye Han percaya padanya dan bahkan berpikir wanita itu berpihak padanya.
Karena kedekatannya dengan Si Ye Han, Shen Meng Qi agak mendapat keuntungan. Shen Meng Qi sangat terkenal di dunia hiburan dan kemudian, seluruh keluarga Shen pun menjadi pusat perhatian. Bergerak dari perusahaan kecil menjadi bagian dari kumpulan daftar A yang berarti sebuah lompatan menuju keluarga kerajaan.
Sekarang semua yang diinginkan Ye Wan Wan adalah merusak kepercayaan Si Ye Han terhadap Shen Meng Qi.
Shen Meng Qi mencoba merusak hubunganku dengan Si Ye Han? Kesempatan besar!
Shen Meng Qi khawatir Ye Wan Wan mulai jatuh cinta pada Si Ye Han, maka Shen Meng Qi dengan segera mengeluarkan kartu ASnya, Gu Yue Ze, "Wan Wan, apa kamu masih marah pada Tuan Gu? Jujur saja, kejadian saat itu bukan kesalahan Gu Yue Ze--kamu begitu terburu-buru. Jika kamu pergi bersama Gu Yue Ze saat itu dan menjelaskan bahwa kamu dipaksa untuk menetap di kebun Jin, kalian mungkin masih tetap bersama hingga saat ini!"
Tapi kamu melampiaskan kemarahanmu akhirnya dan menolak untuk pergi bersama Gu Yue Ze. Semua usahaku sia-sia untuk membantumu menghubungi Tuan Gu dan mengalihkan perhatian para penjaga di kebun Jin!"
Ye Wan Wan menyimak, menghela napas dan berpura-pura bicara dengan sepenuh hati, "Meng Qi, aku tahu hatimu hancur untukku. Kamu datang membantuku dengan berbagai ide agar berpenampilan mengerikan untuk bersembunyi dari Si Ye Han. Kamu yang berusaha membantuku melarikan diri dan kamu juga yang membantuku menyerahkan surat-surat untuk Gu Yue Ze…"
Shen Meng Qi melihat bahwa Ye Wan Wan masih juga bodoh. Shen Meng Qi menatap dengan tatapan mengejek tapi wajahnya tetap tulus, " Wan Wan, kamu adalah sahabatku. Kalau bukan aku yang membantu kamu, siapa lagi? Jadi dengarkan aku, jangan canggung terhadap Tuan Gu. Begitu sulit kamu meninggalkan kebun Jin, kamu harus gunakan kesempatan ini untuk mencari Tuan Gu. Sebaliknya, jika terus seperti ini, kapan kamu akan mendapatkan Tuan Gu kembalii?!"
Ye Wan Wan berusaha untuk menggali semua hal yang ingin dia perdengarkan pada Si Ye Han sampai akhirnya merasa puas. Ye Wan Wan menjaga emosinya, menoleh ke arah kamar mandi lalu perlahan membalas, "Siapa bilang aku ingin mendapatkan Gu Yue Ze kembali?"
Shen Meng Qi tercengang dengan apa yang baru saja didengarnya dan mengernyitkan alisnya, "Sudah jelas Tuan Gu adalah tunanganmu tapi direbut oleh sepupumu. Tentu saja kamu harus mendapatkannya kembali! Apa kamu ingin menyerah begitu saja? Bisa-bisanya kamu! Bukankah menyingkirkan Ye Yi Yi begitu mudah?"
Ye Wan Wan tersenyum masam melihat kecemasan Shen Meng Qi. Dia menyentuh wajahnya sendiri dengan lembut di cermin dan berkata secara halus, "Mendapatkan kembali sepasang sepatu bekas dan tidak berguna? Apa itu penting? Jika Ye Yi Yi berpikir dia telah berhasil mendapatkan keuntungan, maka biarkan saja."