webnovel

Lama Tidak Bertemu, Ou

Editor: Atlas Studios

Dua belas tahun. Lu Yihan telah menunggu Su Qianci selama dua belas tahun. Berapa banyak dua belas tahun yang bisa dimiliki oleh seseorang?

Sambil berbaring di tempat tidur, Yu Lili sedang memegang sebuah ponsel dan memandangi desktop-nya. Ini adalah sebuah swafoto. Gadis di dalam foto itu menunjukkan ekspresi arogan di wajahnya, sedang memegang ponselnya. Tepat di belakang gadis itu, seorang pria berjas burgundi dengan senyum yang sedikit sinis sedang memeluk gadis itu. Sepasang mata indahnya tertuju pada wajah gadis itu.

Lama tidak bertemu, Ou

——————————

Li Sicheng ditutup matanya dan dilempar ke kursi belakang mobil. Tercium sebuah aroma parfum yang menyengat di sekitar pria itu. Itu adalah Tang Mengying. Dengan tangan terikat di belakang dan matanya yang ditutup, pendengaran Li Sicheng sangatlah tajam. Selain suara bising, terdengar pula suara jangkrik di malam hari. Mobil itu sudah melaju untuk waktu yang cukup lama, dan Li Sicheng menghitung waktunya secara diam-diam. Sekitar 70 atau 80 menit kemudian, mobil itu berhenti. Kecepatannya cukup stabil, sekitar 40-50km/jam, yang berarti dirinya berada tidak jauh dari vila tempat dia baru saja keluar.

Dari penyelidikan terakhirnya, Li Sicheng menemukan bahwa TL hanyalah sebuah penyamaran, dan kantor pusat yang sebenarnya di Kotaraja berada di tempat lain. Sepanjang perjalanan, mereka berhenti mungkin di lima buah lampu lalu lintas, melewati dua buah jalan yang curam, dan sebuah jalan tol. Dan sebagian besar waktu, ada suara bising di sekitarnya. Dengan kata lain, tempat ini berada di daerah yang sibuk, tapi sekarang sangatlah sunyi. Kemungkinan besar itu adalah sebuah area perumahan atau gedung perkantoran yang relatif mewah di pusat kota atau sekitarnya.

Li Sicheng sedang memikirkan hal ini ketika dirinya tiba-tiba dibawa keluar oleh dua orang pengawal. Setelah masuk ke dalam bangunan, pria itu mendengar suara sebuah kartu yang sedang digesek. Tetapi suasana di sekitarnya masih sangat sunyi. Mereka naik ke atas menggunakan lift. Dua orang pengawal dengan seorang pria yang ditutup matanya. Tidak ada yang mempertanyakan. Orang-orang di tempat ini pastilah sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Li Sicheng memperkirakan bahwa seluruh bangunan ini dimiliki oleh Grup Bo.

Tetapi mustahil bagi mereka untuk menggunakan nama Bo, dan pastinya ada nama lain yang digunakan di depan umum. Di manakah tempat ini?

Ting!

Setelah sekitar satu menit atau lebih, lift itu tiba di tujuan. Li Sicheng mempunyai sebuah pemikiran. Berdasarkan frekuensi dan waktu yang dibutuhkan lift ini untuk naik ke atas, seharusnya mereka berada di lantai 48-50. Tidak banyak bangunan dengan ketinggian seperti itu di pusat Kotaraja.

Tang Mengying tidak berbicara sejak awal hingga akhir. Ketika mereka sampai di atas, wanita itu mengambil ponselnya dan berkata, "Hei, kami berada di lantai atas. Haruskah kami langsung masuk ke dalam ruang VIP?"

Lantai atas? Li Sicheng mencari-cari bangunan yang mirip dengan bangunan ini dalam benaknya, tetapi sebelum dirinya bisa mengetahui di mana bangunan itu, dia didorong dengan keras ke dalam sebuah ruangan. Li Sicheng merasakan bahwa suasana di sekitarnya telah menjadi gelap dan sunyi. Mereka mengurung dirinya kembali. Butuh sekitar sepuluh menit sebelum pintu ruangan itu terbuka.

Suara sepatu hak tinggi yang nyaring menginjak lantai terdengar masuk. Pada saat yang sama, terdengar juga suara halaman Weibo yang sedang dimuat ulang.

"Hei, Li Sicheng. Aku punya kabar baik untukmu!" Suara Tang Mengying terdengar tajam dengan disengaja, dengan nada mengejek di dalam suara tawanya. "Tentang istrimu, apakah kau ingin mendengarnya?"

Li Sicheng mendengarkan dengan saksama dan merasa pastilah ada yang salah. Mengerutkan bibirnya, Li Sicheng tidak mengatakan apa-apa.

Tang Mengying mencibir dengan keras. "Membosankan. Apa kau berpura-pura? Aku katakan padamu, istrimu akan menikah."

Istrinya akan menikah? Apa maksud Tang Mengying? Li Sicheng membalikkan badan ke arah Tang Mengying, tetapi matanya masih ditutupi dan tidak ada yang bisa dilihat olehnya.

Tang Mengying jelas menyadari bahwa raut wajah Li Sicheng tiba-tiba menjadi dingin. Garis-garis rahangnya menegang, membuat pria itu terlihat sangat menawan.

Tang Mengying melihat hal ini, melihat ke bawah, dan suara tawanya menjadi semakin tajam. Wanita itu berkata, "Oh, benar-benar pasangan yang ideal. Pria Lu sesuatu ini cukup tampan." Dia memajang foto itu di ponselnya, berjalan ke belakang Li Sicheng dan melepas penutup mata pria itu. "Apakah kau ingin melihatnya? Pria ini sama tampannya dengan dirimu, kan?"

Ponsel itu diserahkan kepada Li Sicheng. Di dalam foto itu, Su Qianci sedang tersenyum, dan di sebelah wanita itu, sosok Lu Yihan ada di sana. Suasananya benar-benar … romantis.

Tangan Li Sicheng yang diikat di belakang mengepal membentuk sebuah tinju. Saat melihat foto itu, napas pria itu mau tidak mau menjadi semakin cepat.

Tang Mengying melihat reaksi Li Sicheng. Meskipun reaksi pria itu sangatlah sedikit, wanita itu mengenal Li Sicheng dengan sangat baik.

Reaksi Li Sicheng cukup untuk menjelaskan bahwa dirinya peduli mengenai masalah ini.

"Sangat kejam. Kau baru saja 'meninggal' selama empat tahun. Dan sebelum tubuhmu menjadi dingin, wanita ini sudah memikirkan tentang pernikahan kembali. Kupikir dia sangat mencintai dirimu." Tang Mengying melepas sepatunya dan duduk di sebelah Li Sicheng di tempat tidur. Wanita itu dengan perlahan membuka ritsleting roknya. "Dia dulu berpura-pura dengan sangat baik. Ketika kau dipukuli setengah mati oleh orang-orangku, dia menangis dengan sangat keras." Wajah Tang Mengying dipenuhi dengan rasa simpati. Sembari berbicara, wanita itu melepaskan bagian atas pakaiannya.

Li Sicheng tanpa sadar menatap cermin yang berada tidak jauh dari dirinya, yang memantulkan cerminan tubuh Tang Mengying. Tapi itu hanya sekilas, dan dia langsung mengalihkan pandangannya. Tang Mengying mencibir, "Dengan keterampilan akting seperti itu, tidak heran kau tidak bekerja di industri hiburan. Apa kau juga berpikir demikian?"

Setelah melepas pakaian terakhirnya, Tang Mengying perlahan membungkuk dan dengan lembut membelai punggung pria itu. Wajah Li Sicheng menjadi suram. Pria itu memejamkan matanya dan menggeram, "Enyahlah!"

Reaksi ini sepenuhnya sesuai dengan dugaan Tang Mengying, dan wanita itu merasa tidak keberatan. Bangkit berdiri, Tang Mengying dengan perlahan berjalan kembali ke lemari di sebelah tempat tidur, membuka pintu lemari, tertawa kecil dan berkata, "Su Qianci telah meninggalkanmu, tetapi kau masih tetap hidup selibat untuk wanita itu? Apakah itu layak?"

Li Sicheng mengerutkan bibirnya erat-erat. Dia tidak bersuara sedikitpun.

Tang Mengying menemukan satu setel gaun tidur, membuka sebotol anggur merah, dan perlahan-lahan menuangkannya ke botol kaca di atas kereta saji. Mengambil dua buah gelas, Tang Mengying mengisinya dengan cairan berwarna merah tua itu, menggoyang-goyangkan gelas-gelas tersebut, dan berjalan ke arah Li Sicheng. Dengan tanpa mengenakan alas kaki, dia membuat setiap langkahnya terlihat lambat dan anggun. Rambut ikalnya yang seksi diikat ke atas, dengan beberapa rambut halus terjuntai di depan dahinya. Agak berantakan, tapi cantik dan memesona. Tentu saja, harus mengabaikan wajahnya yang kaku dan pucat terlebih dahulu.

Li Sicheng memejamkan matanya dan dengan jelas menyadari bahwa wanita itu telah mendekat ke arahnya.

Tang Mengying dengan perlahan duduk di depan pria itu, menyerahkan sebuah gelas padanya dan tertawa kecil. "Minumlah bersamaku?"

Li Sicheng tidak membuka matanya atau pun menjawab wanita itu.

Di mata besar Tang Mengying yang indah, terpancar rasa kesepian. Wanita itu meletakkan kedua gelas itu, membungkuk ke depan setengah berlutut.

Li Sicheng dengan jelas menyadari bahwa Tang Mengying sedang mendekatinya, memutar tubuhnya sedikit ke samping, dan menghindari wanita itu. Namun, Tang Mengying mencondongkan tubuhnya ke depan dengan cepat, melemparkan dirinya ke atas tubuh Li Sicheng, dan menunggangi pria itu di bawah tubuhnya.

Bab berikutnya