Rong Xuan tidak menginginkan hal itu. Dia tidak mau. Dia menangis dan berkata, "Kau adalah kakakku, dan ini adalah inses1!" Rong Haiyue menahan gadis itu di bawah tubuhnya tanpa belas kasihan dan mengatakan tidak pada Rong Xuan dengan gerakan tubuhnya. Rong Xuan adalah pengantin anak2 Rong Haiyue sejak masa kanak-kanak, jadi gadis itu ditakdirkan untuk menikah dengan dirinya, bukan?
Nada dering ponsel yang keras membangunkan Rong Xuan dari mimpinya. Saat menyeka wajahnya, dia mendapati bahwa wajahnya dibanjiri air mata. Ponselnya masih berdering. Mengambil ponselnya, dia melihat sebuah nomor aneh dari Kotaraja. Dia menjawab, dan tidak ada yang berbicara dari kedua belah pihak.
Setelah beberapa detik, sebuah suara wanita yang lembut terdengar. "Apakah kau ingin menuntut Rong Haiyue? Jelas terlihat bahwa kaulah yang pertama kali melakukan kesalahan, dan suamimu hanya memperlakukan kau seperti itu karena kau memprovokasi dirinya …."
"Kau ada di kantor polisi?"
"Ya."
"Berikan ponselnya pada polisi itu." Su Qianci terdiam sesaat dan tidak melakukan apa-apa, merasa bahwa Rong Xuan akan menyakiti Rong Haiyue. "Kau menelepon untuk memintaku melepaskan Rong Haiyue, kan?" Rong Xuan tersenyum, suaranya masih serak. "Kekerasan dalam rumah tangga di luar kemampuan polisi dan aku juga tidak akan menuntut suamiku. Minta mereka untuk melepaskannya."
"Benarkah?" Su Qianci sedikit terkejut dan menyerahkan ponselnya kepada seorang polisi. Dan benar saja, setelah polisi itu menerima teleponnya, pria itu menatap Su Qianci dengan pandangan aneh.
Ketika Rong Haiyue keluar, hari sudah tengah malam. Su Qianci sangat mengantuk sehingga dia berbaring di pelukan Li Sicheng, setengah tertidur. Tiba-tiba, dia melihat Rong Haiyue dan merasa terkejut. "Rong Haiyue keluar."
Rong Haiyue melihat wajah kecil Su Qianci yang terkejut, dan matanya yang tajam dipenuhi dengan kesedihan. "Maafkan aku." Su Qianci merasa bingung dengan permintaan maaf Rong Haiyue yang tiba-tiba. "Aku yang menyebabkan ini. Jika bukan karena aku, itu tidak akan terlalu buruk untukmu. Kupikir …." Dengan beberapa isakan, mata Rong Haiyue menjadi kemerahan. "Aku pikir Rong Xuan tidak akan melakukan apa pun pada seorang anak, betapapun dia membenciku. Aku pikir dia akan mencintai bayinya. Bahkan setelah aku mengetahui bahwa Anna bukan putriku, aku tidak mengatakannya. Aku takut istriku akan menjadi marah dan meninggalkanku."
Cairan hangat memenuhi mata Su Qianci dan menetes.
"Jika aku mengetahuinya dan bertanya pada Rong Xuan sebelumnya. Kau tidak akan terlalu menderita. Maaf."
Li Sicheng memeluk istrinya dan mendengarkan penyesalan Rong Haiyue, merasa kasihan pada mereka berdua. Segera setelah fajar menyingsing, Rong Haiyue meminta Su Qianci pergi ke rumah sakit untuk melakukan sebuah tes DNA dan dia menyetujuinya. Su Qianci tidak tidur sepanjang malam. Rong Haiyue mengirim orang untuk melindungi mereka, dan setelah Su Qianci beristirahat, pasangan itu terbang kembali ke Kotaraja.
Setelah turun dari pesawat, Li Sicheng menerima sebuah pesan WeChat dari Rong Haiyue, yang berupa sebuah gambar.
Kemungkinan Rong Haiyue menjadi ayah Su Qianci adalah: 99,9999999 … %
Tidak diragukan lagi bahwa Su Qianci dan Rong Haiyue adalah ayah dan anak secara biologis.
Su Qianci menatap gambar itu untuk waktu yang lama, emosinya sangatlah rumit. "Haruskah aku memberi tahu Ayah Song?"
Li Sicheng dengan lembut membelai rambut istrinya dan berbisik, "Apakah menurutmu Ayah Song perlu mengetahuinya?"
"Ya … tapi itu terlalu kejam."
"Biarkan mengalir saja. Ayah Song sudah lama mengetahui bahwa kamu bukanlah anak kandungnya, dan bahwa kamu adalah putrinya Rong Xuan. Ketika mereka berdua bertemu, mereka tentu saja akan mengetahuinya."
"Oke."
Pada hari ketujuh Tahun Baru Imlek, sopir Yang belum kembali bekerja, jadi Li Sicheng membawa istrinya untuk naik taksi.
Tidak lama setelah masuk ke dalam taksi, Li Sicheng menerima telepon dari Laurel. Suara pengurus rumah tangga itu terdengar terburu-buru. "Tuan, Nona Tang gila!"