Yu Lili mendengar nama itu dan membelalakkan matanya, menatap Lu Yihan dengan tidak percaya, "Bagaimana itu mungkin? Li Sicheng? Suami Su Qianci? Untuk apa dia memukulmu?"
Lu Yihan tersenyum sambil menertawakan dirinya sendiri dan bertanya, "Kau tidak percaya padaku?"
"Ya, aku tidak percaya." Yu Lili melambaikan tangannya dengan tergesa-gesa. "Aku hanya penasaran kenapa dia memukulmu."
Bahkan Lu Yihan sendiri tidak mengetahui kenapa, jadi tidak mungkin dia bisa menjelaskan pada Yu Lili. Lu Yihan sedang mengalami migrain yang mengerikan. Meskipun lukanya sudah membaik dan suhu tubuhnya sudah turun, dia masih merasa sangat tidak nyaman. Terlalu malas untuk menjelaskan, Lu Yihan berkata setengah sadar, "Kau harus pulang. Aku akan mentransfer uangnya. Malam sudah terlalu larut bagimu untuk bersama seorang pria sendirian."
"Tidak …." Tidak apa-apa. Sebelum Yu Lili menyelesaikan kalimatnya, ponselnya berdering. Telepon dari Ou Ming. Itu adalah telepon keempat yang diterimanya. Yu Lili mengerutkan bibirnya dan tidak mau mengangkatnya. Mematikan ponselnya, dia berbalik dan mendapati Lu Yihan telah memejamkan matanya, tampak kelelahan. Setelah menempelkan tangannya di dahi Lu Yihan, Yu Lili merasa pria itu masih demam. Dia berjalan keluar dan meminta perawat untuk membawakan alkohol dan handuk untuk menurunkan demamnya.
Saat melihat wajah Lu Yihan, Yu Lili merasakan sebuah kehampaan di hatinya. Jika dirinya tidak terlibat dengan Ou Ming demi uang, akankah ada kemungkinan bagi mereka berdua untuk bersama? Sambil menunduk, Yu Lili menyesali keputusan yang diambilnya di masa lalu. Dia ibarat seekor burung yang dipelihara di kandang Ou Ming. Meskipun kandangnya mewah, dia tidak memiliki kebebasan sama sekali.
Betapa irinya dia pada Su Qianci …. Seorang gadis yang polos dan baik, berbeda dengan seorang wanita pemburu harta yang dibenci seperti dirinya …. Dan Su Qianci sangat beruntung dalam hidupnya. Hal yang paling membuat Yu Lili paling cemburu adalah kenyataan bahwa bahkan Lu Yihan pun menyukai Su Qianci …. Betapa menyenangkannya itu pastinya.
Setelah menjaga Lu Yihan sepanjang malam, Yu Lili tidak menyadari kapan dirinya tertidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi lewat ketika dia dibangunkan oleh perawat. Lu Yihan masih tidur. Setelah meregangkan tangannya, Yu Lili berdiri dan menyalakan ponselnya. Saat ponselnya menyala, benda itu mulai berdering tanpa henti. Lebih dari lima puluh panggilan yang tidak dijawab, dan lebih dari seratus pesan teks ….
"Si*l, idiot itu …."
Yu Lili terdiam. Saat dia mengutuk, dia mendapat telepon dari pria itu lagi.
"Halo," Suara Yu Lili terdengar tidak sabar. "Ada apa sih?"
Ou Ming terdiam sejenak dan kemudian mencibir, "Yu Lili, kau pasti sudah gila. Kau mematikan ponselmu?"
"Memangnya kenapa? Semua orang perlu tidur." Yu Lili berkata tanpa basa-basi.
"Di mana kau tidur dan dengan siapa?"
"Tuan Ou, aku bukan kekasihmu. Jadi, apa urusanmu?"
"Jika kau bukan pacarku, kau pacar siapa?"
"Ya, tubuhku untuk uangmu, itulah kita. Kenapa kau sangat emosional? Aku tidak ingin dikunjungi tadi malam. Itu saja."
"Yu Lili!" Ou Ming tersinggung. "Pergi ke Vila Gunung Barat sekarang."
"Baiklah. Dasar mesum." Yu Lili menutup telepon. Dia memastikan bahwa tubuh Lu Yihan tidak lagi demam dan meminta perawat untuk merawat pria itu sebelum dia pergi.
Setelah Yu Lili meninggalkannya, Lu Yihan membuka matanya dan melihatnya pergi. Dia telah mendengar bahwa Yu Lili adalah wanita simpanan seorang pengusaha muda. Ternyata itu benar. Tuan Ou … Ou Ming?