webnovel

Rusuh

Editor: Wave Literature

Di dalam Istana Niwan, setelah Lin Dong perlahan-lahan membuka matanya yang terpejam erat selama setahun, dunia di luar yang liar dan tak terkendali segera menjadi tenang. 

Tanpa disadari, sambaran kilat yang memenuhi langit sudah berubah menjadi sungai-sungai petir yang menjalar di langit. Sementara itu, badai-badai yang mengamuk juga sudah semakin tenang dan menjadi angin sepoi-sepoi. Apalagi, hujan es di sana juga menjadi tumpukan salju yang terlihat jernih dan menggoda. 

Seluruh Istana Niwan sama tenangnya seperti hati Lin Dong yang tak beriak. Suasananya sangat damai hingga seseorang akan merasa segar setelah melihatnya. 

Lin Dong mengawasi Istana Niwan-nya yang damai. Dia lantas tersenyum simpul dan debu-debu yang menutupi badannya terjatuh. Tak lama kemudian, debu-debu itu hancur tak tersisa dan menghilang. 

Sepasang mata Lin Dong yang hitam legam kini terlihat lebih dalam, membuat siapapun sontak terlena karenanya. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya