“Sayang, aku sangat menyukai naskah untuk drama ini… Masalah satu-satunya adalah ada sedikit lebih banyak adegan seks kali ini. Apakah aku masih boleh mengambil pekerjaan ini?” Lu Tingxiao menjawab dengan tenang, “Tentu.” Malam itu, Ning Xi turun dari ranjang dengan menopang dirinya menggunakan kaki yang gemetar dan dengan berpegangan pada susuran. Lu Tingxiao bertanya lagi kepadanya, “Apakah kamu masih ingin mengambil pekerjaan itu?”
Tubuhnya terasa panas membara bagai lahar di gunung berapi dan satu-satunya orang yang dapat menyelamatkannya hanya lelaki yang ada di hadapannya.
Ia melekat di kulit pria itu yang sedingin batu pualam, keputusasaannya untuk bertahan hidup membuatnya tidak punya pilihan selain menyerahkan dirinya.
Setelah rasa sakit itu hilang, kenikmatan mulai timbul, seperti kembang api yang meledak di dalam pikirannya, membuatnya merasa seakan-akan berada di tengah-tengah lautan api.
Terhanyut dalam alam mimpi yang panas itu, tanpa bisa melarikan diri.
"Hei, bangunlah… AC di sini dingin. Jangan tertidur atau kamu akan sakit flu -"
Tekanan di bahu nya membuat Ning Xi terbangun, ia mengerjap bingung seraya menatap seorang perawat yang berdiri di depannya. Ning Xi merasa malu dan wajah mungilnya memerah; dia tidak dapat menghindari tatapan perawat tersebut.
Sial, kejadian itu sudah lama sekali terjadi. Kenangan akan malam saat dia mabuk dan melakukan hubungan seksual dengan Su Yan sering kali muncul dalam mimpinya.
Karena ia terlalu mabuk, Ning Xi tidak bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi malam itu. Dia pun tidak tahu bagaimana dia bisa berhadapan dengan Kak Yan.
Melihatnya sudah terbangun dari lelap, sang perawat menyerahkan dokumen kepadanya: "Anda lupa membawa surat laporan pemeriksaan kehamilan ini! Jika sampai tertinggal, maka anda harus kembali lagi minggu depan untuk bertemu dengan Dr.Zhang!"
Ning Xi menerima laporan tersebut dengan senyum manis dan menyimpannya dengan aman dalam tas tangannya.
Su Yan sedang menjalani pendidikan di luar negeri dan akan dia akan pulang hari ini. Ketika Ning Xi memikirkan pertemuannya dengan Su Yan malam ini, mau tak mau dia merasa cemas.
Karena Su Yan pergi ke tempat yang sangat terpencil, maka ia tidak bisa menghubungi Su Yan atau memberinya kabar tentang kehamilannya hingga kandungannya sudah berusia tujuh bulan.
Memikirkan betapa kagetnya Su Yan saat mengetahui kehamilannya, Ning Xi langsung merasa tegang.
Mungkinkah kehamilannya ini membuat dia menjadi terlalu sensitif dan khawatir? Ning Xi merasa kalau Su Yan tidak segembira dirinya saat mendengar berita tentang kehamilannya ini.
Para dokter telah meyakinkannya bahwa dalam menghadapi anak pertama mereka, para pria sering tampak acuh tak acuh dan masuk dalam fase penyangkalan pada awalnya.
Namun… soal pernikahan, Ning Xi tetap tidak dapat menjadi pihak pertama yang menanyakannya, kan?
Ketika dia meninggalkan rumah sakit, langit cerah tak berawan dan matahari terik menyengat.
Ning Xi menopangkan tangan di pinggulnya yang kini membesar dan bermaksud ingin memberhentikan taksi, ketika tiba-tiba sebuah mobil sport merah yang mencolok menuju dengan cepat ke arahnya.
Jantung Ning Xi berdebar kencang sambil dia langsung mundur ke belakang.
Bunyi suara rem menyakitkan telinganya, saat mobil sport merah itu berhenti, menyentuh ujung bajunya.
Ning Xi sangat ketakutan, sampai jantungnya seakan-akan berhenti, dan dia hampir tidak mampu berdiri dengan tegak. Membuka pintu dalam balutan gaun merah ketat yang mengungkapkan banyak belahan dada, Ning Xueluo melangkah keluar dari mobil.
"Ning Xueluo, apakah kamu sudah gila?"
Sambil menatap Ning Xi, Ning Xueluo tertawa dengan makna yang dalam. Menyilangkan lengannya, dia melangkah dan berdiri di depan Ning Xi. Dalam sepatu hak tingginya, dia melihat ke bawah dengan arogan pada Ning Xi yang berperut besar. "Apa? Apakah kau takut aku akan menabrak engkau dan membunuh anak haram yang ada di perutmu itu?"
Ning Xi langsung melindungi perutnya dan mundur beberapa langkah ke belakang sambil memerhatikan lawannya dengan khawatir: "Ning Xueluo, jangan melewati batas!"
Dia selalu tahu kalau Ning Xueluo benci kepadanya, tapi Ning Xi tidak pernah berpikir bahwa dia bisa mengatakan hal-hal beracun seperti itu padanya.
"Aku melewati batas? Seharusnya aku yang berkata bahwa kau melewati batas! Mabuk dan menjadi hamil dengan anak orang asing. Dan kau tetap masih ingin Su Yan yang menjadi ayah dari anak itu. Ck… Ning Xi, apakah kau tidak punya malu?"
Ning Xi terpaku dan bertanya "Apa kamu bilang?"
"Kamu, apakah kau benar-benar percaya bahwa orang yang tidur denganmu malam itu adalah Su Yan?" - Ning Xueluo tertawa histeris - "Kau selalu berkata kalau kau tumbuh besar bersama Su Yan, dan kalian adalah pacar masa kecil, tapi kau tidak pernah tahu bentuk tubuh Su Yan seperti apa?"
Muka Ning Xi memucat dan memutih saat mendengar setiap kata yang diucapkan Ning Xueluo. Berdiri di sini di hari yang panas terik, tubuhnya terasa sedingin es.
Itu benar, pria pada malam itu….
Dia pikir… mungkin karena masa pubertas, maka tubuh Su Yan menjadi lebih berisi dari yang biasa dia bayangkan.
Namun mendengar perkataan Ning Xueluo yang mengingatkannya, dia mendadak teringat bahwa di samping bentuk tubuh pria itu, tidak ada lagi yang mirip dengan Su Yan…..