webnovel

Penindasan Mutlak

Editor: Wave Literature

Xiao Yan memalingkan kepalanya perlahan setelah mendengar teriakan Jiu Feng yang penuh dengan niat membunuh. Mata dinginnya seperti binatang buas saat mereka menatap Jiu Feng.

Jiu Feng tiba-tiba merasakan hawa dingin di kulitnya saat Xiao Yan menatapnya. Baru pada saat itulah ia memulihkan ketenangannya. Ekspresinya terus tetap cukup suram dan dingin. Matanya tidak menyerah dan terus menatap Xiao Yan sambil berbicara dengan suara lantang, "Kita telah memasuki Pohon Kuno Bodhisattva bersama-sama dan mengalami begitu banyak kendala. Namun, kau sekarang berencana untuk mengambil semua Benih Bodhisattva. Tidakkah kau agakterlalu tidak masuk akal?"

Xiao Yan tertawa terbahak-bahak setelah mendengar ini. Ia berkata, "Tidak masuk akal? Aku khawatir ini bukan yang kau pikirkan. Kau seharusnya berpikir untuk berbicara dengan tinjumu kan?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya