webnovel

Kawanan Srigala – bagian 2

Editor: Wave Literature

Saat ini Linley dikelilingi sekitar 20 Windwolf. Ratusan pisau udara berwarna hijau gelap mengepung Linley, membuatnya tidak bisa kabur.

Tidak ada jalan keluar!

Linley tiba-tiba berhenti. Dia melompat dari tanah dengan kecepatan tinggi, seperti anak panah, melesat ke udara. Dia bermaksud mencapai sebuah ranting pohon yang kuat. Namun karena serangan Magic Wind Knife yang ada terlalu banyak, sekitar sepuluh di antaranya masih berhasil mengenai tubuh Linley.

"Swish! Swish! Swish! Swish!"

Wind Knife itu menyayat baju Linley yang terbuat dari kulit, membuatnya hilang keseimbangan di udara. Dengan panik Linley meraih sebuah ranting pohon yang besar, bersalto, berbalik ke atas pohon itu dan mulai memanjat. Dia baru berhenti dan menengok ke bawah setelah memanjat setinggi 20 atau 30 meter.

"Itu tadi sangat berbahaya."

Linley menghembuskan nafas. Sekarang, tubuh Linley terlindungi oleh baju zirah yang sekeras batu, serta ditutupi lapisan elemental essence bumi yang mengeluarkan kilau tipis bebatuan.

Magic elemen bumi: Earthguard!

Mage yang bisa menggunakan Earthguard setidaknya harus sudah mencapai tingkat lima. Saat para mage tingkat lima dan enam menggunakan Magic ini, mereka menggunakan kekuatan elemental essence bumi dalam jumlah besar untuk membentuk baju zirah batu yang mempunyai kemampuan perlindungan yang kuat. Baju ini dapat melawan banyak serangan dari lawan yang tingkatannya sama dengan si pengguna Magic ini.

Wind knife tadi kekuatannya hanya di tingkat tiga dan empat.

"Raawwwrrr!" Sebuah lolongan yang ganas membelah udara.

Linley menengok ke bawah dan melihat angin yang mulai berkumpul di bawah kaki-kaki keduapuluh Windwolf itu. Mereka semua melesat ke udara. Kedua pemimpin mereka melesat sejauh 10 meter lalu mendarat di sebuah ranting besar. Mereka menancapkan cakar-cakar mereka yang kuat di ranting itu sehingga mereka bisa berdiri dengan sangat stabil.

Windwolf memiliki keseimbangan yang luar biasa. Memanjat pohon bukanlah hal yang sulit bagi mereka.

"Aku tidak takut meskipun kalian bisa memanjat pohon. Aku justru khawatir kalian tidak akan bisa memanjat lebih tinggi lagi." Linley merasakan darah dalam tubuhnya mulai mendidih. Semakin berbahaya situasi yang dihadapinya dan semakin besar kemungkinanya untuk terbunuh, Linley justru semakin bersemangat.

Kemampuan Windwolf dalam memanjat pohon lebih lemah dari manusia. Linley merangkak dengan tangkas dari pohon satu ke pohon yang lain, sedangkan para Windwolf mengejarnya sambil melolong marah.

Di wilayah luar dari Mountain Range of Magical Beasts, kawanan Windwolf memang merupakan kawanan yang terkuat. Bahkan, kebanyakan dari warrior tingkat keenam pun akan memilih untuk kabur bila dihadapkan dengan kawanan Windwolf. Bagaimanapun kuatnya fisik mereka, tubuh warrior tingkat keenam tidak akan mampu menahan serangan langsung dari cakar Windwolf.

Linley dan dua puluhan Windwolf itu tampak seperti bermain petak umpet di atas pepohonan. Kedua pemimpin mereka lebih cepat dari pada Linley, sehingga Linley tidak punya pilihan lain selain terus menerus mengganti arah larinya agar bisa menghindar. Tiba-tiba para pemimpin Windwolf itu menembakkan sejumlah Wind Knife. Linley pun terpaksa segera berganti arah untuk menghindar.

"Krak!" sebuah batang pohon terkena wind knife dan pohon itu mulai tumbang.

"Crash!"

Cakar dari salah satu pemimpin Windwolf itu meraih Linley, menggores punggungnya. Earthguard armor bergetar beberapa kali, sedangkan elemental essencenya berkedip-kedip lemah.

"Crash!""Crash!""Crash!"

Para pemimpin Windwolf itu ternyata sangat cepat, dan mereka juga sangat gesit. Cakar-cakar mereka yang ganas beberapa kali meraih punggung Linley, juga kepala dan anggota badan yang lain. Tapi untunglah, karena Earthguard armor terbuat dari elemental essence, bentuknya dapat disiasati sesuai kebutuhan. Linley saat ini membentuknya menjadi helm. Namun dengan serangan bertubi-tubi dari pemimpin Windwolf itu, elemental essence yang melapisi armor itu juga mulai berkedip.

"Pemimpin Windwolf ini sangat cepat. Earthguard armor ini tidak akan bisa bertahan lebih lama."

Dengan menggeretakkan gigi, Linley memanjat lagi dan lagi. Berat tubuhnya lebih ringan dari pada para Windwolf, dan kemampuan memanjatnya juga lebih baik. Ketika Linley mencapai ketinggian 80 meter, para Windwolf itu tidak bisa lagi mengejarnya. Mereka hanya bisa menembakkan wind knife satu per satu ke arah Linley. Linley sebisa mungkin menghindar. Dia hanya menggunakan Earthguard untuk melindunginya saat dia sudah benar-benar tidak bisa menghindar.

"Jika kau jatuh dari ketinggian ini, apa kau akan mati?" Linley menggumamkan mantra Magic. Karena kekuatan mentalnya terus dilatih, Linley sudah mahir menjaga dirinya tetap tenang di situasi berbahaya seperti ini.

"Crash!"

Sebuah wind knife mengenai Earthguard armor. Earthguard armor yang sebelumnya sudah di ambang kehancuran, kini akhirnya pecah menjadi kepingan elemental essence yang berkilauan di udara. Segera saja Linley mendapati pisau-pisau lain datang mengikuti.

"Sebagian besar Magic Wind Knife para serigala ini setingkat dengan Magic Mage tingkat tiga. Mereka tidak akan bisa membunuhku mengingat aku adalah warior tingkat 4." Linley terus merapal Magicnya sambil membiarkan pisau-pisau itu menyayatnya. "Swish, swhish" darah mengalir dari luka sayatan itu dan sebuah luka yang cukup parah terlihat di dada Linley. Darah segar mengalir dari luka itu.

Linley hanya meringis sedikit, lalu melanjutkan mengeluarkan Magicnya.

"Whoosh!""Whoosh!""Whoosh!""Whoosh!"

Ratusan batuan menyatu, berkilauan elemental essence bumi. Gabungan batu-batu yang padat itu meluncur ke arah dua puluh Windwolf, tiga puluh batu mengarah tepat ke kedua pemimpin mereka. Batu-batu itu sungguh padat. Dengan suara benturan yang bersahutan, para Windwolf itu jatuh ke tanah satu per satu. Bahkan ranting pohon tempat mereka berdiri ikut patah saat mereka jatuh.

Dengan menggunakan teknik ini, Linley berhasil menjatuhkan sebagian besar dari Windwolf itu ke tanah. Namun para windwolf in sangat gesit, bulu mereka juga sangat tebal. Meskipun mereka terhantam keras ke bawah, banyak yang berhasil menancapkan cakar mereka ke ranting pohon lain. Sisanya hanya mengalami luka luar. Tidak ada yang mati.

"Luka ini tampak parah, namun ini sebenarnya hanya luka luar. Tapi tetap saja aku tidak bisa membiarkannya terus berdarah seperti ini." Tangan kiri Linley tiba-tiba menghasilkan api. Dia lalu menempelkannya ke lukanya. Terdengar suara berderak, dan Linley pun mengernyit serta menarik nafas dalam. Bau daging yang terbakar tercium dari dada Linley. Begitu saja, Linley telah 'menyegel' lukanya dengan api dan menciptakan bekas luka yang sangat buruk rupanya.

Selagi melakukan hal itu, Linley juga memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur. Dia melompat dari ranting satu ke lainnya. Dalam sekejap, dia telah jauh. Dia lalu menjatuhkan dirinya ke tanah. Dia melompat dari ketinggian sekitar 80 meter. Tapi dia meluncur dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi sebab tubuhnya dikelilingi aliran udara. Begitu mendarat di tanah, Linley pun selesai merapal satu mantra lagi.

Kawanan Windwolf tadi pun berlari mengejarnya. Mereka mendekat dengan cepat.

Kedua pemimpin Windwolf itulah yang lebih dulu datang mendekat. Seraya melolong, mata dingin mereka menatap Linley dengan curiga. Mengapa Linley berhenti berlari? Magical beast yang sangat cerdas ini lalu menduga bahwa Linley telah menyiapkan jebakan untuk mereka.

"Rawrr…" Salah satu pemimpin Windwolf mengeluarkan suara raungan rendah. Setelah itu, seekor Windwolf tingkat empat langsung melesat menuju Linley, seolah-olah sedang menjalankan perintah.

Linley pun tiba-tiba meloncat dan menunjuk ke kawanan Windwolf di kejauhan. Dengan suara rendah, Linley berkata, "Supergravity Field!"

Ini merupakan Magic elemen tanah yang sangat mengerikan. Dengan mengendalikan dan menggunakan elemental essence tanah yang cukup besar, pengguna Magic ini bisa memanipulasi kekuatan gravitasi di area tertentu sehingga lawannya akan sangat tersiksa karena peningkatan gaya gravitasi. Hanya Mage tingkat 5 yang dapat menggunakan Magic Supergravity Field.

Dan semakin besar kekuatan seorang Mage elemen bumi, semakin besar pula efek dari Supergravity Fieldnya.

Terdengar suara gemuruh.

Udara pun bergetar. Sebuah area berbentuk lingkaran berdiameter 100 meter, dengan Linley sebagai pusatnya, tiba-tiba berkilauan elemental essence bumi. Semua Windwolf dalam rentang diameter ini tiba-tiba merasakan daya tarik bumi yang sangat besar. Windwolf yang sedang mengejar Linley pun ikut terkena dampaknya sehingga jatuh ke tanah saat sedang melompat. Windwolf lainnya pun merasa cukup terkejut. Kedua pemimpin mereka melolong marah. Mereka mengacuhkan apapun di sekitar mereka dan langsung mengejar Linley. Namun, tentu saja, kekuatan kedua Windwolf ini kini berkurang setengahnya akibat Spuergravity Field.

"Kecepatanmu sudah dikurangi. Tapi kekuatanku tidak berubah." Elemental essence bumi berkilau dan mengitari Linley, tampak mirip seperti elemental essence bumi yang berkilau di tanah.

Elemental essence bumi yang digunakan dalam Supergravity Field memanfaatkan getaran tertentu yang unik. Setiap Mage elemen bumi menggunakan getaran ini dengan cara yang agak berbeda dan akan menghasilkan frekuensi getaran yang berbeda pula. Jika seseorang mampu mengendalikan elemental essence bumi secara penuh, maka dia akan mampu melepaskan diri dari pengaruh Supergravity Field.

Dibanding kekuatan lawannya yang telah diparuh, kekuatan Linley menjadi lebih besar. Linley bisa dengan gesit menghindari serangan lawannya selagi merapal satu mantra lain dengan cepat.

"Rumble! Rumble! Rumble! Rumble!"

Lusinan Earthen Spear muncul dari tanah di bawah kaki para Windwolf itu. Ujungnya yang luar biasa lancip langsung menghunus dada dari tujuh Windwolf itu dan menyebabkan pendarahan yang sangat deras. Beberapa dari Windwolf lainnya juga terluka parah karena Earthen Spear itu.

"Aaauuuu!"

Kedua pemimpin Windwolf itu pun panik.

Dalam rentang area yang dipengaruhi Supergravity Field, besar kekuatan mereka tinggal setengah dari aslinya. Mereka jelas tidak mampu menghentikan Linley yang tangkas dan gesit. Sebenarnya, jika mereka terus menyerang Linley dalam situasi normal, mereka bisa membunuhnya. Namun, saat ini, mendekatinya saja mereka tidak bisa. Dalam situasi ini, Linley dengan kemampuannya sebagai Mage tingkat lima tidak akan kesulitan menghadapi mereka.

"Aaauuuuuuu!" Terdengar suara lolongan rendah.

Tanpa ragu, kedua pemimpin Windwolf itu berbalik dan lari. Sekitar sepuluh Windwolf lain yang masih bertahan juga ikut melarikan diri. Dalam sekejap saja para Windwolf itu ditelan kegelapan, hilang dari pandangan Linley. Melihat ini, Linley segera berlari dan menangkap tiga Windwolf yang terluka parah yang tidak sempat melarikan diri.

"Crash! Crash! Crash!"

Linley berhasil melayangkan tiga tendangan keras ke kepala Windwolf yang terluka itu. Terdengar suara kepala yang pecah dan ketiga Windwolf itupun tumbang. Ditambah 7 Windwolf yang dadanya tertusuk earthen spear, total 10 Windwolf telah dibasmi. Namun karena Linley berusaha sangat keras untuk membunuh para Windwolf itu, luka di dadanya pun terbuka lagi, dan darah segar pun mengalir lagi dari lukanya.

Bab berikutnya