webnovel

Kunjungan Putra Mahkota (3)

Editor: Atlas Studios

Wajah Jing Lin berubah. Jing Lin jelas mengingat saat ketika Yun menyerbu seluruh Longyuan secara membabi buta.

Tahun itu, orang tua Yun Luofeng memimpin prajurit untuk melawan musuh, dan hasilnya adalah Perdana Menteri saat ini, Mu, tanpa sengaja telah membeberkan informasi yang bisa diperoleh musuh. Ini menyebabkan kematian orang tua Yun Luofeng yang tragis. Untuk alasan ini, Yun Luo yang berduka memanggil semua prajuritnya untuk meratakan Kediaman Perdana Menteri, menyebabkan sensasi yang besar di Kerajaan Longyuan.

Akhirnya, Kaisar Longyuan harus maju untuk menyelesaikan masalahnya.

Meskipun sang Kaisar membuat Perdana Menteri Mu pergi ke makam orang tua Yun Luofeng setiap tahun untuk membuat dia menyampaikan permintaan maafnya dan menebus atas kehilangan keluarga Yun, orang-orang sudah mengerti kalau Kaisar memihak Perdana Menteri.

Tiada alasan lain selain putri Perdana Menteri Mu adalah selir favorit sang Kaisar. Seharusnya itu berupa hukuman mati, tapi Perdana Menteri Mu masih hidup dan sehat, naik posisi setiap tahun, dan pada akhirnya meraih posisi Perdana Menteri.

Sedangkan untuk kunjungan makam tahunannya?

Jika Perdana Menteri Mu tidak menginjaknya, itu cukup bagus, tapi mengharapkan dia pergi ke makam juga?

"Pak Tua, belakangan ini, sepertinya kau sering marah-marah. Kau harus menghilangkan amarahmu."

Pada saat ini, sebuah tawa tiba-tiba terdengar dari luar ruangan.

Seorang gadis berpakaian putih dengan senyuman yang terpaksa berjalan masuk. Dia memiliki pesona yang licik dan tampak tak disiplin. Tatapannya mendarat di wajah Yun Luo tanpa ada tanda tanda senyum. Dari awal sampai akhir, dia tidak melihat pria muda yang duduk di ruang utama, seolah-olah tidak menyadari keberadaannya sama sekali.

Awalnya, pria muda itu hanya duduk diam menyeruput teh. Setelah mendengar suara Yun Luofeng dia akhirnya mendongak. Matanya perlahan-lahan menyapu ke seluruh tubuh Yun Luofeng dan memiliki sedikit penyesalan.

Harus dibilang, Yun Luofeng ini sangat cantik. Sayangnya, Yun Luofeng perayu pria yang berdada besar, dungu, dan bahkan tak memiliki bakat sedikitpun. Jadi bagaimana bisa wanita sampah ini memenuhi syarat untuk menjadi pendamping Putra Mahkota?

Putra Mahkota ditakdirkan untuk menjadi naga di antara para pria dan wanita ini, dia hanya sampah yang diremehkan semua orang.

Jika Putra Mahkota menikahi wanita ini, reputasinya akan hancur!

"Uhuk uhuk," Yun Luo batuk dua kali, wajahnya terlihat sedikit malu, "Feng'er, kau datang?"

Pria brengsek ini, marah karena Yun Luofeng, tapi Yun Luofeng malah ingin dia meredam kemarahannya?

Apa perlu membuat orang semarah ini?

Sebenarnya, Yun Luofeng sudah dari tadi tiba di depan pintu. Jadi dia sudah dengar semua pembicaraan kakeknya dan Jing Lin.

Sejak awal, tuduhan sembarangan pria tua itu terhadap Yun Luofeng membuatnya tidak memiliki perasaan baik apapun terhadap kakeknya yang garang ini. Tapi dia tidak menduga kalau di hadapan orang lain, pria tua ini mau membelanya. Kalau begitu, perasaan punya seorang kakek mungkin terkesan… tidak terlalu buruk?

Bibir Yun Luofeng tersenyum tipis. "Aku baru saja bangun, jadi tentu saja aku akan terlambat."

Bangun?

Wajah Yun Luo merah karena malu. Gadis ini diam di kamarnya begitu lama karena dia tidur?

"Oh," Jing Lin berkata dengan nada menyindir, "Aku sudah bilang tadi, Yun Luofeng tidak punya hal penting yang harus dikerjakan, jadi hal penting yang kau katakan adalah tidur? Karena ini, membuat Putra Mahkota menunggu begitu lama."

Yun Luofeng menatap Jing Lin: "Tidur adalah peristiwa besar dalam hidup. Jika aku tidak bangun, aku tidak bisa menemui siapapun yang datang."

"Feng'er," Yun Luo pura-pura membentak, lalu berpaling ke pria muda. "Yang Mulia Putra Mahkota, seseorang tak pernah mengunjungi kuil tanpa alasan, kau tidak datang ke Kediaman Jenderalku hari ini untuk sesuatu sesederhana seperti meminum teh, kan?"

Pria muda tersebut meletakkan cangkir tehnya; dengan tanpa ekspresi di matanya, dia berkata dengan suara dingin: "Jenderal Yun Luo, Pangeran ini datang ke Kediaman Jendral untuk memutuskan pertunangan! Anda harusnya mengerti kalau tubuh cucu anda bermasalah, jika tak ada tabib yang membantu, dia akan jadi sampah seumur hidupnya. Jadi, dengan kondisi ini, aku akan membiarkan Jing Lin menggunakan kemampuannya untuk menolong nona yang mulia anda untuk bisa mengolah. Aku tak menjamin dia akan mahir, tapi setidaknya dia akan seperti orang pada umumnya dan tidak akan jadi buangan.

Bab berikutnya