webnovel

Paman, Aku Benar-benar Bukan Penipu!

Editor: Atlas Studios

Saat Song Shuhang kembali ke Kota Kampus Jiangnan, kakaknya membawa Song Shuhang ke rumah sakit…

"Kak Yaya, obat herbal yang kucari itu bukan untukku. Kenalanku perlu obat itu dan aku hanya pergi memastikannya! Sungguh, lihat mataku, mataku yang tulus! Apa masih belum cukup untuk percaya? Kakak… menoleh dan lihat mataku!" Song Shuhang diseret oleh Zhao Yaya, tapi ia tidak berani menolak- kekuatannya sekarang seperti kerbau yang marah, jadi jika ia menggunakan sedikit kekuatannya, Zhao Yaya akan melayang.

Saat itu terjadi, Zhao Yaya akan ketakutan. Jadi, ia hanya bisa mencoba merayu dengan kata-katanya.

Zhao Yaya menoleh, dan menatap serius ke arah mata Song Shuhang.

Saat kemudian, ia balas, "Shuhang, Di matamu, ada kotoran!"

"…" Song Shuhang.

"Baiklah, berhenti mengoceh. Anggap saja sebagai keuntungan aku hanya memberi pemeriksaan cuma-cuma, ok? Walaupun orang yang sehat, tidak ada salahnya untuk memeriksa!" kata Zhao Yaya dengan lembut dan tenang.

Namun, pikirannya tidak setenang ekspresinya- keengganan Song Shuhang untuk diperiksa membuatnya semakin kuatir.

Shuhang… tidak sakit parah, kan?

Sekarang, pikiran Zhao Yaya dipenuhi dengan penyakit yang serius dan 'tahap akhir'. Ia sangat bingung.

Meskipun Song Shuhang merayunya untuk tidak membawanya ke rumah sakit hari ini, ia tidak akan berubah pikiran. Jika Song Shuhang tidak diperiksa, ia tidak akan bisa tenang.

"Baiklah, hari ini, aku akan mengikuti rencana kakakku." kata Song Shuhang dengan mantap. Kali ini Zhao Yaya bersikeras untuk membawa Song Shuhang ke rumah sakit. Ia hanya bisa bersyukur, kalau ia masuk ke rumah sakit tidak seperti kedua dosennya yang malang.

Bagaimanapun, tubuhnya sehat- meskipun ia sudah diperiksa, tidak ditemukan masalah.

Omong-omong, saat Zhao Yaya menarik tangan Song Shuhang dan menyeretnya, mata orang-orang yang didekatnya berubah menjadi tajam.

Tatapan tajam seperti itu ia sudah terbiasa. Ia alami saat ia bertumbuh; tatapan itu membuat para lelaki iri dengan dirinya berpegangan tangan dengan intim dengan perempuan yang cantik.

Meskipun dia itu kakakku, dan banyak memegang tanganku.(Candaan ini untuk orang yang tahu kebenaran)… tapi bagaimana orang lain tahu? Hmph, kagumi aku dan irilah padaku!

Kota Kampus Jiangnan memiliki rumah sakit sendiri, tapi rumah sakit itu tidak di dalam area kampus - itu terletak di ribuan meter dari Kota Kampus Jiangnan.

Lagi pula, rumah sakit perlu keuntungan. Jika berada di dalam Kota Kampus, orang yang sakit datang dan pergi akan menambah beban pengelolah dan menjaga keamanan.

Semenjak rumah sakit tu tidak terlalu jauh, Zhao Yaya memilih untuk berjalan.

Di langit, sinar matahari sangat panas, membawa keuntungan kepada manusia… dan memanggang pejalan kaki.

Suhu cuaca sangat tinggi. Pipi Zhao Yaya merona merah dan terlihat jelas keringat mengucur dari pipinya.

Song Shuhang menghela napas di dalam hati- ia menyalakan mental energi dan diam-diam mengeluarkan udara sejuk dari batu itu, menyelimuti Zhao Yaya.

"Huh? Cuacanya menjadi sejuk?" Zhao Yaya mendongak ke arah langit, tapi matahari masih sangat terik dan sinar matahari masih panas.

Tapi, apa ini rasa sejuk di tubuhnya itu lebih nyaman daripada AC!

"Mungkin ada angin sejuk." kata Song Shuhang dengan acuh.

Zhao Yaya mengangguk, tapi melihat pejalan kaki dengan wajah mereka yang dipenuhi dengan keringat… mungkin tidak ada angin sejuk.

"Lupakan, ayo cepat, selagi masih sejuk." Zhao Yaya tanpa pikir panjang.

Setelah tiba di rumah sakit, Zhao Yaya menarik Song Shuhang ke daerah pemeriksaan. Ia sudah mendaftarkan Song Shuhang.

"Cepat ke sini." ia masih menarik tangan Shuhang, takut ia akan melarikan diri.

Shuhang mengikutinya dari belakang dengan taat.

Rumah sakit yang bekerjasama dengan Kota Kampus Jiangnan memiliki banyak pasien, kebanyakan terkena sakit pilek. Karena cuaca di Kota Kampus Jiangnan, di pagi hari orang-orang kepanasan dan malam hari mereka kedinginan. Pasien yang sakit pilek meningkat dengan tetap… hal ini memang perlu dirayakan.

Karena mayoritas pasien adalah pelajar, Song Shuhang melihat beberapa wajah yang ia kenal di sepanjang perjalanan, tapi mereka hanya kenalan yang hanya mengangguk dan menegur sapa dengannya sebelum pergi.

"Kak Yaya, apa kita sudah sampai?" Song Shuhang di tuntun cukup lama; kenapa lorong rumah sakit dibangun sangat panjang dan sangat rumit? Bagaimana jika orang perlu perawatan darurat dan melewati lalu lintas tapi mati di lorong tanpa ujung?

"Hampir sampai." balas Zhao Yaya tanpa menoleh.

Mereka berdua berjalan cukup lama…

Song Shuhang melihat sosok yang ia kenal.

Itu paman karyawan. Ia memakai kemeja putih dan celana hitam, dan memegang tas di tangan kiri. Meskipun di rumah sakit, ia terlihat terburu-buru, seakan ia tertekan oleh hidup.

Itu paman yang menjatuhkan uang di depan Song Shuhang dan mengira Song Shuhang penipu.

Ia mengingat paman itu menjatuhkan sekitar 150?

Lebih lagi, siang ini, paman itu dan Shuhang saling berpapasan.

Saat itu, Shuhang sudah naik ke kereta, dan paman itu turun dari kereta. Paman itu bergerak dengan aneh, seakan ia sedang mengikuti seseorang.

Paman ini dan aku benar-benar memiliki hubungan karma, kelihatannya uang 150 itu memang untuk dikembalikan! Song Shuhang berseru dalam hati, lalu ia berteriak ke arah paman itu, "Paman, paman! Halo!"

"Orang yang kau kenal?" tanya Zhao Yaya dengan ragu-ragu.

Paman itu menoleh dan melihat Song Shuhang dengan kosong. Kelihatannya, paman itu sudah benar-benar melupakan Song Shuhang.

"Paman, ini aku! Waktu itu, saat kau melewatiku, kau menjatuhkan uang 150 dan aku mengambilnya untukmu! Tidak disangka kita bertemu lagi, aku pasti akan mengembalikan uang itu kali ini!" Song Shuhang merogoh kantong celananya, mengeluarkan uang itu.

Seraya Song Shuhang berbicara, wajah paman itu menyadari seraya ia menunjuk ke arah Song Shuhang. "Penipu?"

"…" Song Shuhang.

"Paman, aku bukan penipu. Kau menjatuhkan uang waktu itu. Aku benar-benar mengambilkan untukmu untuk dikembalikan! Aku bisa mengembalikannya sekarang!" jelas Song Shuhang dengan sabar. Ia bisa menjelaskan dengan sabar karena ia rasa ada hubungan dengan paman ini, bertemu dengannya beberapa kali.

Namun, wajah paman itu langsung berubah sambil ia bergumam, "Apa semua penipu sekarang sangat banyak? Bahkan kau mempunyai bantuan kali ini? Apa ini masih diatur oleh hukum?! Sial, kau pikir aku orang bodoh? Hmph, tidak ada gunanya… Aku tahu maksudmu, tidak mungkin aku tertipu oleh kalian."

Dengan begitu, paman itu berbalik dan pergi.

Song Shuhang mengangkat tangannya dengan uang 150 dengan kaku, ia tidak tahu harus menarik atau mengulurkan tangannya.

Paman, aku tidak berpikir kau orang yang bodoh… tapi masalahnya, sepertinya, kau benar-benar bodoh, aaaahhh!

Zhao Yaya merasa disekitar tatapan orang-orang menjadi tajam. Lalu ia menarik tangan Song Shuhang yang ada uangnya, "Kau anak yang baik! Biarkan paman itu, ayo pergi."

Song Shuhang tidak tahu harus tertawa atau menangis, jadi ia bertanya pada Zhao Yaya, "Kakak, beritahu aku, dari mana aku terlihat seperti penipu?"

"Iya, iya, anak baik. Kau tidak seperti seorang penipu." Zhao Yaya tertawa dengan keras dan menarik Shuhang, meninggalkan tempat itu.

Bab berikutnya