Suara-suara yang hiruk-pikuk terdengar sampai ke dalam kereta, selagi kereta kuda itu sampai di Kota Cahaya.
Yorko membuka tirai di jendela keretanya dan melihat ke luar. Ada berbagai jenis toko di kedua sisi jalan raya. Beberapa pemilik toko telah mendirikan tenda di bagian depan toko mereka dan menawarkan beberapa meja dan kursi untuk orang-orang untuk sekedar duduk dan beristirahat. Beberapa pemilik toko lain menggelar barang dagangannya di tanah, lalu mereka berdiri di samping barang dagangannya dan berteriak untuk menarik perhatian pembeli. Jalanan raya ini tampak seperti sebuah pasar.
Untuk sesaat, Yorko merasa seolah-olah ia sedang datang ke Kota Elang yang sudah berkembang.
Tetapi Yorko langsung teringat bahwa Ratu Pelabuhan Air Jernih telah membumihanguskan Kota Elang beberapa waktu yang lalu. Dan bentuk bangunan-bangunan yang tinggi di tempat ini juga menandakan bahwa kota ini lebih besar dan berbeda dari Kota Elang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com