Meski sedang musim panas, es dan salju di Dataran Tinggi Hermes tidak banyak mencair.
Mayne berdiri di puncak Menara Surga dan melihat ke kejauhan. Hanya ada dua warna yang terlihat di luar dinding Menara Surga — warna padang rumput yang berwarna hijau dan salju berwarna putih terhampar luas, seperti sebuah bekas luka yang tertoreh di bumi akibat peperangan selama Bulan Iblis. Kondisi iklim saat ini mengakibatkan tanaman apa pun tidak bisa tumbuh, jadi semua suplai makanan yang dibutuhkan Kota Suci yang Baru harus diangkut dari kaki dataran tinggi, yaitu dari Kota Suci Lama, dengan menggunakan kereta yang ditarik oleh binatang.
Setelah tinggal di Hermes selama lebih dari satu dekade, Mayne telah terbiasa dengan suhu yang selalu dingin.
"Kali ini hanya ada kita berdua?" tanya Tayfun masuk ke situ dan berkata, "Apakah tidak apa-apa jika kita mengadakan pertemuan di sini, daripada di ruang rahasia?"
"Apakah kamu suka berada di ruangan sempit itu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com