Pada waktu malam, Roland duduk di kantornya dan mulai mendesain mesin yang baru.
Munculnya pil gereja di Pelabuhan Air Jernih membuat Roland merasakan akan ada sesuatu yang sangat mengerikan. Tanpa perlu memikirkan alasan mengapa gereja mendukung Roland dan Garcia untuk saling memperebutkan takhta, kenyataan bahwa kekuatan militer milik pasukan Garcia yang terdiri dari ribuan prajurit membuat Roland sangat gentar.
Roland membayangkan ribuan prajurit berbaju zirah baja menyerang Kota Perbatasan dengan kecepatan yang tidak terbendung. Pasukan Penembak miliknya yang lemah akan membuat Roland kesulitan untuk menghentikan serangan pasukan Garcia. Jika salah satu dari prajurit ini menyerang gerombolan prajurit milik Roland, hal itu akan menyebabkan kerusakan besar pada Tentara Pertama.
Untungnya, pil semacam ini tidak bisa memberikan kekebalan kepada penggunanya, yang masih terdiri dari darah dan daging.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com