webnovel

Apakah Kamu Berkeberatan Jika Saya Memberi Nama Restoranmu?

Editor: Atlas Studios

"Bekerjalah untuk saya, gaji bulananmu adalah . . . sepuluh ribu kristal!"

Sang kaisar berkata sambil tersenyum melihat Bu Fang dengan matanya yang gemerlap dan mengeluarkan sebuah jari yang gemetar.

Bu Fang tanpa ekspresi melihat ke arah sang kaisar dan sepertinya tidak menyadari jari kaisar yang gemetar. Matanya sedikit tidak fokus ketika dia berpikir, "Hmm? Berapa gaji saya yang akan diberikan oleh sang kaisar barusan? Sepuluh ribu kristal?"

"Tuan rumahku, sebagai seseorang yang bercita–cita menjadi Dewa Masak, tujuan utamamu sebaiknya tidak dikorupsi oleh materialisme. Kamu harus memperkuat tekad dan tidak terpengaruh oleh kekayaan! Kamu harus menggunakan tanganmu sendiri untuk menciptakan masa depan yang indah."

Dorongan serius sistem menghancurkan delusi Bu Fang, tekadnya sedikit goyah. Ujung mulut Bu Fang melebar membentuk senyum.

Bu Fang acuh tak acuh memandang sang kaisar dengan mata penuh tekad dan bertanya dengan mudah, "Mengapa saya harus bekerja di bawahmu?"

Senyum percaya diri di wajah sang kaisar tiba-tiba membeku dan dia berkata dengan berkerut, "Karena saya adalah sang kaisar, pemimpin tertinggi. Bukankah saya mempunyai kualifikasi untuk menyewamu sebagai koki istana?"

"Koki yang tidak terhitung banyaknya di dunia ini berkeinginan untuk memasuki dapur istana, hanya ingin mempunyai kesempatan memasak masakan untuk saya . . ."

"Apakah sang kaisar sangat luar biasa? Jika mereka ingin masuk ke dalam dapur istana, biarkan mereka masuk." kata Bu Fang dengan mudah. Dia tidak sombong maupun pongah. Dia seperti menyatakan masalah biasa.

Sang kaisar tiba-tiba membeku. Bahkan Xiao Meng yang sedang mengobservasi keduanya dari kejauhan juga merasa terkejut.

Ketika sang kaisar sembuh dari kelenaannya, ujung mulutnya mengernyit. Bu Fang mungkin satu-satunya orang di dunia yang berani berkata seperti itu kepadanya . . . Namun, tidak ada satu pun yang dapat dilakukannya terhadap Bu Fang di dalam restoran itu.

"Janganlah membuang tenagamu. Saya tidak akan tergoyahkan oleh siapa pun juga. Jika Anda ingin makan masakan saya, datanglah kemari. Mengenai bergabung dalam dapur istana, saya tidak tertarik sama sekali," kata Bu Fang dengan mudah ketika dia berdiri. Nadanya tenang, seperti sedang minum air biasa.

Sang kaisar memandang Bu Fang penuh arti dan dia mengangguk. Dia tidak memaksa. Ada beberapa hal yang hanya perlu ditanyakan untuk mengetahui hasilnya.

"Koki yang idealis dan ambisius," pikir sang kaisar. Dia tidak berkata lebih jauh ketika dia menyipitkan mata dan menikmati perasaan nyaman dari Arak Kendi Giok Hati Es.

Setelah makan beberapa saat, sang kaisar akhirnya selesai makan. Ketika dia membersihkan jenggotnya, keriput di wajahnya seperti menjadi hidup.

"Luar biasa! Lezat! Sudah lama saya tidak mencicipi masakan selezat ini! Kamu pantas diberi hadiah!" kata sang kaisar sambil mengelus jenggotnya, "Mengenai hadiah . . . Sulit diputuskan."

Bu Fang menjadi linglung. Dia tidak menyangka sang kaisar menawarkan hadiah seperti itu.

Sang kaisar dengan tangan di belakang punggungnya ketika dia memandang ke sekeliling restoran. Tiba-tiba, sebuah senyum yang tidak dapat diduga muncul di wajahnya.

"Pemilik Bu, saya telah memikirkan hadiah untukmu. Kristal biasa sepertinya terlalu vulgar dan kamu tidak menggunakan ramuan ajaib mahal. Saya melihat, restoranmu belum memiliki papan nama, jadi bagaimana jika saya sendiri memberi nama restoranmu?" Sang kaisar dengan penuh kebaikan melihat ke Bu Fang.

Dari sudut pandangnya, Bu Fang tidak akan menolak hadiah ini. Dengan papan nama yang ditulis sang kaisar sendiri, ketenaran restoran pasti akan naik dan menjadi terkenal di Kekaisaran Angin Sejuk. Hadiah ini lebih ditujukan kepada fungsi praktis bagi restoran daripada kristal.

"Perhatian kepada tuan rumah, perabot interior restoran dilengkapi oleh sistem. Papan nama telah disiapkan oleh sistem. Tuan rumah tidak boleh menerima papan nama yang diberikan oleh orang lain."

Bu Fang sudah tahu, dengan sistem yang berharga diri tinggi, ia pasti tidak akan membiarkannya untuk menerima hadiah melimpah.

"Saya sangat berterima kasih atas niat baik Anda. Jika Anda menyukai masakan saya, Anda dapat datang lebih sering ke restoran ini. Tentang papan nama, tidak perlu. Perabot restoran ini sudah cukup baik, jadi tidak perlu ada perubahan, "kata Bu Fang tanpa ekspresi ketika dia mengacuhkan hati nuraninya dan menolak niat baik dari sang kaisar sekali lagi.

Sang kaisar merasa sangat malu. Dia tanpa tedeng aling-aling ditolak oleh Bu Fang ketika dia mencoba menarik Bu Fang untuk bekerja di bawahnya, Sekarang, dia malah ditolak ketika dia ingin memberi nama restoran . . .

Restoran berhati hitam memang nomor satu dalam hal kesombongan, namun ia berkualifikasi untuk melakukannya.

"Baik, baik sekali! Maka, saya berterima kasih Kepada Pemilik Bu untuk keramahannya."kata sang kaisar acuh tak acuh mengangguk dengan wajah tanpa ekspresi. Dia meletakkan beberapa kristal dan pergi di bawah kawalan Xiao Meng.

Karena kunjungan sang kaisar, banyak pelanggan restoran yang biasa tidak dapat masuk.

Xushi berencana untuk makan Ikan Rebus hari itu. Namun, ketika dia tiba di ujung jalan kecil, dia menemukan kerumunan orang banyak menutupi jalannya. Dia terkejut oleh banyaknya penonton dan hanya mengerti keseluruhan cerita setelah bertanya ke sana ke mari.

"Demi surga, bahkan Yang Mulia Kaisar sendiri mengunjungi restoran Pemilik Bu! Saya harus langsung melaporkannya kepada Yang Mulia tentang hal ini!" Xushi terkejut. Dia tidak dapat berpikir mengenai makanan lagi ketika dia berbalik dan pergi.

Di saat yang sama, berita sang kaisar mengunjungi sendiri restoran di jalan kecil dengan cepat tersebar ke seantero kota kekaisaran.

Sang kaisar terkenal dan yang disebut efek selebriti adalah seperti itu. Restoran Kecil Fang Fang benar-benar menjadi terkenal sekarang. Karena popularitas sang kaisar, restoran itu menjadi benar-benar terkenal di kota kekaisaran. Hampir semua orang kaya dan berpengaruh mengetahui informasi ini.

"Apa katamu? Ayah sendiri benar-benar mengunjungi restoran itu?"

Di sebelah kiri Gerbang Misteri Surgawi dan di dalam istana putra mahkota yang megah, Xushi melaporkan informasi ini kepada putra mahkota sebenar-benarnya. Pupil mata putra mahkota langsung mengerut dan dia tiba-tiba berdiri.

"Ya, Yang Mulia. Jalan masuk menuju restoran itu ditutup rapat oleh Kepala Kasim Lian dan para pengawalnya . . ." kata Xushi.

Sang putra mahkota berjalan beberapa langkah sambil meletakkan kedua tangannya di belakang punggungnya dan bertanya, "Xushi, saya menyuruhmu mencari Ayam Pheonix Darah, apakah ada beritanya ?"

"Yang Mulia . . . ada berita. Ayam itu akan tiba di kota kekaisaran dalam beberapa hari, " kata Xushi sambil menghormat.

Ji Chengan mengangguk dengan ekspresi serius. "Saya tidak tahu apakah ayah mengetahui tentang Sup Ayam Pheonix Bumbu Sage selama kunjungannya. Jika ayah mengetahui informasi ini, saya harus langsung mempersembahkan Ayam Pheonix Darah. Jika ayah tidak tahu . . . saya sendiri akan membawa bahan dan bumbu dan meminta Pemilik Bu untuk memasak Sup Ayam Pheonix Bumbu Sage."

Sang putra mahkota memijat jari-jarinya ketika ujung mulutnya menukik ke atas.

…..

Kediaman Raja Yu, di tengah taman.

Raja Yu, Ji Chengyu, memakai baju sehari-hari dengan rambut terurai ke belakang. Dia sedang memegang debu kristal di tangannya ketika dia berjalan perlahan mengelilingi kolam di tengah taman. Dari waktu ke waktu, dia akan mencubit sedikit debu kristal dari tangannya dan melemparkan ke dalam kolam.

Ketika debu kristal memasuki kolam, ikan-ikan beraneka warna yang berenang di air mengincar debu kristal yang jumlahnya tidak banyak.

Seekor ikan berwarna merah, yang tidak dapat merebut debu kristal sama sekali, langsung mengibaskan badannya dengan marah di dalam kolam. Mulutnya terbuka lebar dan memperlihatkan satu set gigi tajam ketika ia menelan seekor ikan yang mampu merebut debu kristal.

Bau amis darah samar-samar menyebar ke udara dari tengah kolam . . .

Ekspresi wajah Raja Yu senang, namun pandangan matanya sedikit dingin ketika dia memandang ikan yang melahap ikan lain.

"Jika seekor ikan saja tahu bagaimana berkompetisi, bagaimana mungkin seseorang dari keluarga kerajaan akan mempunyai kasih sayang? Setiap pertikaian diiringi oleh pertempuran berdarah . . ."

Raja Yu perlahan berkata pada dirinya sendiri. Mendadak, beberapa langkah kaki terdengar dari belakangnya.

Beberapa sosok manusia muncul di belakangnya. Mereka semua mengenakan jubah hitam dan samar-samar energi murni meliputi mereka.

"Akhirnya kamu sampai juga." Ujung mulut Raja Yu menukik ke atas ketika dia melemparkan sisa debu kristal ke dalam kolam seraya berputar perlahan.

Salah satu sosok mengangkat tangannya dan membuka penutup wajahnya, memperlihatkan wajah suram. Matanya cekung dan sepertinya ada api roh berdenyut di dalam pupil matanya.

"Kepala tetua Aliran Perguruan Jiwa, Hun Qianyun, menghormat kepada Raja Yu."

Bab berikutnya