webnovel

Guru

Trier par

Separated Of Sera

sera terbangun dari tidur dan mendapati dirinya tengah berada diantara lautan manusia yang berjalan lurus tanpa alas kaki, diatas tanah lapang gersang yang tandus, tanpa ada tumbuhan ataupun bangunan disekelilingnya. dia merasa aneh pada hal yang ia lihat saat ini. segala macam bentuk pertanyaan muncul diotak kecilnya. apa aku sedang berada dibumi bagian lain? apa ada kejadian mengerikan sehingga bumi berbentuk gersang seperti ini? sera sangat ingin bertanya pada orang orang yang berjalan melintasi dirinya. namun, wajah orang orang tersebut tidak tampak ramah sehingga sera mengurunkan niatnya. matahari terasa sangat menyengat hingga sera merasa terbakar. peluh sudah membasahi wajahnya namun dia mengernyit aneh ketika orang orang yang bahkan memaki pakaian tipis seperti selendang yang dililit berjalan seperti biasa tanpa merasa terusik dengan matahari yang menyengat kulit. suara dengungan besar mendadak terdengar diikuti guncangan kecil yang membuat sera panik. belum habis keterkejutannya dan rasa bingung yang belum terjawab. sera kembali dikejutkan dengan suara besar yang mendominasi tempatnya kini berpijak. "selamat datang murid angkatan baru. silahkan berjalan lurus dan tetap mengikuti garis. pengelompokkan akan terus berjalan hingga kalian semua terdaftar. sekian" dan alangkah terkejutnya sera ketika ia menunduk dan melihat tanah gersang tadi mendadak menggeluarkan garis hijau bercahaya. serta dirinya yang tak memakai alas kaki dan berpakain sama dengan orang orang yang tengah berjalan lurus satu arah kedepan.

Alfaamerta_ · Fantaisie
5.0
12 Chs

Bukan Gadis Idaman

Hari ini adalah hari yang sungguh menguras emosi. Nirmala mengendarai motornya dengan bercucuran air mata. Bahkan pandangannya tak fokus karena air matanya sebagian menggenang di pelupuk mata. Pipinya sudah basah karena entah sudah berapa lama dia menangis sepanjang jalan. Sesekali dia bergumam menyalahkan diri sendiri. “Kamu memang bodoh banget Mala, bodoh banget.” Ujarnya Saat ini dia benar-benar merasa kecewa dan terluka. Bagaimana tidak, dia melihat tunangannya sedang bermesraan dengan sahabatnya sendiri. Sunggguh tragis sekali nasibnya, disaat bersamaan dia dihianati tunangan dan sahabatnya sendiri. Siapapun pasti akan sangat terluka dan terpukul jika berada di posisi Mala saat ini. Dia masih menangis tersedu-sedu sambil mengendarai motor maticnya. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara klakson mobil yang begitu memekakkan telinga. Mala kehilangan keseimbangan dan akhirnya banting stir ke kiri dan menabrak sebuah pohon. Mala terpental cukup jauh dan meringis kesakitan. Dia berusaha bangun lalu menghampiri motornya yang terlihat rusak. Dia berjalan tertatih sambil memegangi tangan kirinya. Saat dia terduduk di aspal, ponselnya bergetar. Dia melihat siapa yang menghubungi tetapi membiarkannya saja karena ternyata yang menghubunginya adalah tunangannya. Mala kembali terisak, dia sangat kesakitan saat ini. Bukan karena dia baru saja kecelaan tetapi hatinya jauh lebih kesakitan. Tak berapa lama ada seseorang yang menghampirinya, ada sekitar dua orang. Maklum, jalanan ini memang cukup sepi di malam hari. Mala merasa takut melihat dua orang asing yang mendekatinya. Mala waspada dan bersiap lari jika ternyata orang itu orang jahat. Tetapi syukurlah dugaan Mala salah, dua orang itu terlihat orang baik. “Mbak nggak papa?” tanya pria berjaket hitam.

Indah_Sari_2781 · Urbain
Pas assez d’évaluations
5 Chs