webnovel

YangTerpilih (YTP)

Auteur: Lail88
Adolescent
Actuel · 298.2K Affichage
  • 58 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Bruk "Aaa" suara sesuatu terjatuh menabrak sesuatu. Ya benar saja karena terburu-buru takut ketinggalan kereta akhirnya Yumna menabrak pintu masuk stasiun. 'haaaah untung masih pagi gak ada orang, haahaa' batin Yumna. Sedang diseberang sana ada yang terkekeh melihat Yumna terjatuh menabrak pintu masuk, namun merasa kasihan. Penampilannya saat ini terlihat berantakan, tapi gadis ini selalu cuek dengan penampilannya. Dia juga gadis mandiri yang tidak peduli meski kemana-mana seorang diri. Bahkan ketika dia bosan, tak jarang untuk pegi ke mall, toko buku, atau kuliner seorang diri. Pagi itu, dia berencana untuk pulang ke rumah orangtuanya yang berada di Malang menggunakan kereta seperti biasa. Ya, sudah beberapa tahun ini Yumna merantau ke surabaya untuk bekerja dan belum sempat pulang beberapa bulan ini. *dalam gerbong kereta... '16D kan? bukankah ini tempat dudukku? kok ada orangnya si?' batin Yumna dengan kesal karena tempat itu sudah ia pilih melalui aplikasi. 'Sengaja pesan samping jendela malah dipake orang, huuuhhh'. Orang itu menghadap ke jendela dan mendengarkan musik, tak menyadari kedatangan Yumna karena sudah tertidur. Akhirnya Yumna mengalah dan duduk disebelahnya. Karena hari masih terlalu pagi, Yumna pun memasang headset dan memejamkan mata. Saat terbangun, dia merasa ada sepasang mata memperhatikannya. Yah benar saja, orang yang duduk disebelah melihatnya. tanpa sadar ternyata Yumna menyenderkan kepala dibahu orang itu. siapa orang itu ? dan bagaimana kisah Yumna selanjutnya? Yuk simak. Ada juga kisah perjuangan Yumna di Novel Surat Cinta Dari Allah.

Étiquettes
4 étiquettes
Chapter 1Gema Takbir (revisi)

Lantunan takbir pagi ini terdengar indah di telinga nya, tangisnya semakin keras. Hatinya semakin bergemuruh tak menentu karena berbagai luka yang telah dia hadapi, Yumna menahan tangisnya di halaman masjid yang digunakan untuk solat di pagi itu.

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi tapi suasana masih sangat sepi, hanya ada Yumna dan beberapa orang yang masih mempersiapkan tempat untuk solat berjamaah.

"Ah andaikan di rumah, jam segini sudah pasti sangat ramai" batin Yumna merasakan kepiluan yang teramat sangat. Kali ini entah mengapa berbeda, berbeda dengan dulu saat beberapa kali dia juga Idul adha dikota rantau. Ya mungkin karena saat ini dia benar-benar seorang diri. Dulu dirinya masih menjadi seorang mahasiswa, kegiatannya hanya belajar dan mengandalkan kiriman kedua orang tua. Sedangkan Idul Adha kali ini Yumna di tanah rantau dengan status sebagai pekerja. Kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat. Dulu, kebahagiaan dan ketenangan yang selalu dia rasakan. Kali ini hanya kesedihan dan kepiluan. Roda kehidupan memang berputar, tidak selamanya kita berada di atas ataupun berada di bawah.

Selang beberapa lama satu per satu jama'ah salat ied datang dan duduk ditempat yang tersedia. Tiba-tiba seorang wanita dengan pakaian syar'i dan cadarnya datang menghampiri Yumna untuk bersalaman. Seketika itu membuat hati Yumna ingin menangis, ada perasaan senang yang tidak mengerti apa yang menyebabkannya. Sampai akhirnya Yumna menitikan air mata.

"Ya Allah kenapa aku ini? Apakah sudah saatnya aku berhijrah? melihat wanita itu kenapa hatiku sakit" batin Yumna. Yumna memang sudah mengenakan hijab sejak dulu, tapi dia masih sering menggunakan celana jeans dan pakaian yang tidak longgar.

Gema takbir masih berkumandang, khatib di mimbar pun menyampaikan khutbahnya. Tidak butuh waktu lama pelaksanaan solat id pun berakhir. Langkah kaki membawanya kembali pulang ke kos seorang diri, dalam kesunyian. Sesampainya di kos tak banyak yang ia lakukan, Yumna kemudian kembali ambil wudhu dan menangis sesenggukan diatas sajadah seusai sholat dhuhanya.

"Astaghtaghfirullahal'adziim"

Terdengar beberapa kali lantunan istighfar Yumna ucapkan, dilanjutkan dengan sholawat. Lalu dia menghela nafas panjang dan mulai menengadahkan kedua tangannya. Sambil berderai air mata ia berucap

"Ya Allah ampunilah dosa hamba, kedua orang tua hamba serta sayangi mereka, hamba tahu jika kami adalah orang pilihan Mu, karena engkau tahu hanya kami yang bisa. Ya Allah hanya kepada Mu hamba meminta pertolongan, hanya kepadaMu hamba memohon. Kuatkan hati kami, beri kedua orang tua ku kesabaran yang lebih, ketakwaan, iman yang semakin dalam mencintai Mu.

Umur mereka semakin menua, hamba ingin melihat mereka tersenyum kembali. Kabulkan pula segala do'a dan pintanya. Di umur yang semakin menua, dan di umur ku yang semakin dewasa mereka mendambakan sosok yang bisa menjaga hamba, maka pertemukan hamba dengan jodoh hamba ya Allah. Pertemukan kami dalam ikatan suci.

Ya Allah, engkau yang maha membolak-balikkan hati engkau pula yang membolak-balikkan keadaan. Ya Allah yang maha kaya, hamba pasrahkan hanya pada Mu. Aamiin."

Setelah menangis dan mengadu pada Nya, hati Yumna menjadi tenang.

"Hah" sambil merebahkan dirinya di kasur, berbagai pertanyaan masuk dalam pikiran nya. Beberapa saat dia merenung, dan sesekali bertanya "kenapa aku? harus aku ya Allah? kenapa bukan orang lain?" Yumna menghela nafas panjang dan sambil mencoba tersenyum

"Tenang ada Allah, bersandar dan meminta padaNya. Ikhlaskan dan tersenyumlah, sekarang mungkin belum saatnya, tapi Allah pasti akan kasih solusi dan bahagia esok akan menyapa." Itulah penyemangat untuk dirinya sendiri. Jam dinding berlalu begitu cepat, hari sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Yumna segera pergi mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor.

"Sudah saatnya bersiap, huhh." Meski hari ini adalah hari raya, tetapi tak ada hari libur bagi Yumna. Sistem kerja shifting mengharuskannya siap masuk meski hari libur seperti sekarang,disaat orang lain sedang berkumpul dengan keluarganya Yumna harus bekerja dan menahan rindunya kepada bunda dan ayahnya dikota Malang. Pekerjaannya di bidang jasa mungkin tidak dianggap penting bagi sebagian orang, tapi harus dia kerjakan demi mereka agar bisa berkumpul dengan nyaman bersama keluarga.

Dibawah teriknya matahari siang ini, Yumna berjalan menuju kantornya yang berjarak kurang dari 10 menit. Karena keadaan memaksanya menjadi seperti ini. Kehidupan Yumna yang sebelumnya bisa dibilang cukup, kini harus bekerja keras bahkan kekurangan. Yumna yang dulu dia bisa menggunakan mobil dengan berbagai merk, sekarang hanya berjalan kaki. Ya mobilnya hanya tersisa satu dan di gunakan untuk ayahnya di rumah. Meskipun demikian Yumna berusaha tegar dan ikhlas. Bukankah kita di dunia ini tidak memiliki apapun? Bahkan diri sendiri juga milik Allah. Begitulah kehidupan. Ada kalanya kita berada diatas, dan ada kalanya kita berada dibawah. Setiap yang hidup di dunia ini pasti akan merasakannya. Bahkan sudah dipesankan oleh Ali bin Abi Thalib, bahwa :

Masa ini terbagi menjadi 2 hari, hari keberuntungan bagimu dan hari naas bagimu. Di saat hari sedang berpihak kepadamu maka, bersyukur lah. Dan di saat hari sedang tidak berpihak kepadamu maka, bersabarlah. Namun semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, harus ada usaha yang disertai dengan do'a. Karena, Allah SWT tidak akan merubah nasib kita sebelum kita bersungguh-sungguh dalam melakukan usaha perubahan. Seperti yang terkandung dalam QS. Ar-Ra'd : ayat 11 yang artinya :

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang ada pada diri mereka" (QS. Ar-Ra'd : 11)

Jadi, jika kita ingin merubah posisi kita menjadi diatas, jangan hanya diam pasrah tanpa usaha, hanya menunggu Allah mengubahnya. Allah akan mengubah nasib kita jika kita mau bekerja keras, ikhtiar dan tawakkal. Semua harus diawali dan diniati dari diri kita sendiri. (kutipan).

Beberapa waktu sudah berlalu, Yumna berusaha tersenyuman meski hatinya sangat tidak ingin tersenyum. Meskipun demikian dia berusaha sebaik mungkin untuk pekerjaannya. Detak jarum jam terus berputar, tidak ada yang istimewa setiap hari rutinitasnya selalu seperti ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.20 menit, setengah perjalanan pekerjaanya hari ini. Dia sangat merasa bosan, dan pada akhirnya pekerjaan yang mengharuskannya menghadap atasan. Mendekati deadline dan tidak ada satupun teman yang bisa dia ajak diskusi, mengharuskan Yumna beranjak dari kursinya. Yumna berjalan menuju meja di ujung yang jaraknya 3 meter dari posisinya saat ini.

"Mbak,aku mau tanya . . . (ia kebingungan dan bertanya panjang lebar)"

Kebetulan kepala divisi sedang ada ruang itu. Sepasang mata menatapnya, Yumna pun menatap sehingga kedua mata mereka bertemu dan saling

berpandangan. Pertanyaan Yumna hanya sampai pada kerongkongannya dan dia mengalihkan pandangannya pada mbak Siska yang tepat di sebelahnya.

"Mata itu . . . " Yumna langsung menepis pikirannya, Yumna memang lebih banyak diam, dan terkesan pemalu sehingga jarang berbicara dengan orang di kantornya jika tidak terpaksa seperti sekarang ini.

Keesokan harinya dia berangkat ke kantor seperti rutinitas biasanya. Kali ini lebih pagi dari kemarin.

'Lagi-lagi pak Dimas, kalau dipikir-pikir kok sering banget tiap kali di meja mana orang itu selalu nongol. Aaah mikir apa si kamu na, tapi mata dan wajah dan mata itu kenapa tidak asing. Mengingatkan aku sama kamu'

Yumna bergumam sambil menyelesaikan pekerjaannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, masih setengah jam lagi pekerjaannya usai. Tidak ada yang bisa dia ajak bicara ataupun bertegur sapa di sana.

'ah ini sangat membosankan, aku ingin cepat pulang' gumam Yumna. Apa yang ditunggu pun berakhir. Yumna berjalan seorang diri menuju kos meski hari sudah menjelang malam. Yumna memberanikan diri meski jalanan terlihat sangat sepi.

Hari demi hari berganti, kegiatan setiap harinya berlalu dengan membosankan. Yumna semakin giat bekerja dan memperlihatkan performa kerjanya.

Hampa . . .

Itulah yang selalu dia rasakan, entah kenapa dan bagaimana hatinya merasakan kehampaan. Jauh dari bunda dan ayahnya, merantau sendiri dikota yang baru baginya. Teman? tentu saja mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Dan semenjak kepergiannya, hatinya bagai tertutup untuk orang lain. Hari yang dia lalui terasa hampa, tidak ada yang menarik sama sekali. Jangankan semangat, bahkan untuk membuka mata atau sekedar berjalan saja sudah merasa enggan.

Kesepian . . .

Tentu saja iya, bagaimana tidak teman yang Yumna temui setiap harinya berbeda. Bahkan tak saling mengenal nama. Hanya dengan ucapan 'hai' itu saja menjadi langka baginya. Makan sendiri, duduk tanpa ada interaksi dengan teman. Bagaimanapun Yumna sangat merasakan kesepian.

Bosan . . .

Setiap hari rutinitas yang dilalui demikian adanya, bagaimana tidak membosankan? Terkadang Yumna hanya ingin hidup normal seperti orang lain. Bekerja, berinteraksi, berteman, ada kalanya saling bercanda. Namun nyatanya lingkungan pekerjaannya tidak memungkinkan. Helaan nafas panjang dan langkah terseok setiap harinya ia lalui saat pulang ke kosan. Setidaknya ada tempat di mana dia tidak harus berpura-pura dan menumpahkan kekesalannya. Merebahkan badan dan menangis mengadu pada sang pencipta.

"Kenapa aku? Kenapa harus aku ya Allah?" itu yang selalu Yumna ucapkan, pertanyaan yang selalu muncul dalam benaknya di sela waktu dan do'a panjangnya. Dan sampai saat ini Yumna masih menunggu jawaban yang entah kapan akan terjawab.

Vous aimerez aussi

ALONE WITHOUT PARENTS

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, Aneska tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya. Keadaan bukannya membaik, justru kehidupan Aneska semakin menderita. Perilaku seorang kakak ipar kepadanya seperti perlakuan seorang Ibu tiri kepada anak tirinya. Membuat Aneska tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy. Namun wajahnya yang sangat cantik membuat dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Namun rasa trauma Aneska yang diberikan oleh orangtuanya sendiri membuat Aneska tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki. Dan semua laki-laki menyerah untuk mendekatinya. Kecuali satu orang laki-laki yang terus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi tetap saja, sedikit kemungkinan untuk lelaki tersebut dapat diterima oleh Aneska. Berbagai cara sudah dilakukan oleh lelaki tersebut. Mulai dari dirinya yang berusaha untuk bisa berteman dengan Aneska sampai menjadi seseorang yang selalu ada di saat Aneska dalam kesusahan. Sampai pada akhirnya ketika Aneska sudah terlalu menderita dengan kehidupannya bersama kakak iparnya, hanya lelaki tersebut yang ada di sampingnya. Membuat Aneska merasa dilindungi oleh lelaki tersebut. Lambat laun akhirnya Aneska menerima keberadaan dan hati leleki tersebut yang sudah diberikan kepada Aneska sejak lama. Kehidupan berumah tangga yang sangat ditakuti oleh Aneska selama ini ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Menikah dengan lelaki yang telah menyukainya terlebih dahulu membuat Aneska hidup bahagia tanpa ada suatu masalah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat. Mereka menjadi keluarga yang harmonis sampai salah satu di antara mereka lebih dulu meninggal dunia.

Arummsukma · Adolescent
5.0
404 Chs

Jodoh! Masa Gitu?

Heningtyas Permata Hati (17) seorang gadis desa yang polos tapi bar bar, dalam hidupnya hanya ada satu tujuan, menikah dengan anak juragan tanah yang gantengnya mirip aktor Bolywood kesayangannya. Di sela menjalani hari dengan tujuan hidup yang tak tergoyahkan, nasib buruk menghampirinya, seorang pemuda tampan dari kota (Anggara Yuda Pradipta, 18) datang dan tinggal di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas. Orangtuanya pun tak bisa memberi jawaban yang memuaskan. Pemuda itu memiliki kepribadian ganda menurut Hening, kadang dingin kaya kulkas khusus es batu, kadang panas kaya api neraka. Dan jangan tanyakan tingkat ketajaman lidahnya, kalo udah ngomong nyakitin sampe ubun-ubun bayi baru lahir. Nasib buruk Hening tak sampai di situ, setiap hari pemuda itu menjadi sumber masalahnya, dimana dia tak bisa lagi khusyuk berdo'a untuk meminta pada Tuhan agar anak juragan tanah itu menjadi jodohnya. Sial! "EHHH ... MONYET! ANGKAT KAKI DARI RUMAHKU!!!" Dengan angkuh Dipta berkata, "ngusir gue? Nggak sadar diri! Gubuk reot lo ini berdiri di atas tanah kakek gue! Kalo ada yang harus angkat kaki, itu lo!" Mulut Hening menganga sampe hampir jatuh ke lantai, baru tekatup saat mendengar pintu kamar di banting dengan kuat. "Ya Tuhan! Apa salah dan dosaku!!" Jerit Hening yang di sambut tendangan maut dari dalam pintu kamar. Jantungnya hampir copot di buat cowok gila itu. Keselnya bukan main si Hening. Bagaimana nasib Hening selanjutnya? Bisakah dia mempertahankan tujuan hidupnya? Sementara Anggara Yuda Pradipta terus mengusik jiwa dan raganya. Dan apakah penyebab Anggara Yuda Pradipta berakhir di rumahnya? Ikuti kisah mereka dalam novel 'Jodoh! Masa Gitu?' Yakin bakal di buat ngakak dan baper parah. Dan yang paling penting, kalian bakal menemukan banyak rahasia dalam kisah mereka. Baca juga novelku yang lain ya. 1. Annaya dan Takdirnya. (700 views dan 900 colection) 2. Pernikahan Sementara. (2M views dan 8,6k colection)

Ardhaharyani_9027 · Adolescent
Pas assez d’évaluations
347 Chs

Queen Of Mafia

Vol. 2 NADI : The Rhythm of Love From a Cold Heart (187-sekarang) Jadwal Update : Senin 5 tahun lamanya, Dimas Lawrence jatuh dalam keadaan koma. Suatu hari dia terbangun begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduganya. Itu sebuah keajaiban di atas segala ketidakmungkinan. Namun, keajaiban tersebut justru memberikan luka baru untuk orang lain yang selama ini menantikannya. Dimas sudah terbangun dari tidur panjangnya. Tapi, dia melupakan segala hal. Ingatannya hanya sampai pada nama, keluarga, dan kepintarannya. Segala penderitaan yang dia lalui bersama seseorang, telah dia lupakan untuk kesekian kalinya. Natalie Jhonson, gadis malang yang mendampingi Dimas selama lima tahun terakhir dengan penuh kesabaran dan harapan bahwa pria itu akan bangun suatu hari nanti. Akhirnya, harapannya terwujud. Sayang seribu sayang, Dimas bangun dari koma hanya untuk melupakan segalanya termasuk kisah cinta mereka. Natalie marah, bingung, dan sedih karena dilupakan dengan begitu mudahnya. Dimas bahkan menanyakan identitas dirinya saat melihat Natalie menangis untuknya ketika pria itu terbangun dari koma. Dimas tak mengenal siapapun. Sifatnya bukan lagi Dimas yang penakut dan idiot. Dia layaknya seorang Tuan Muda dari keluarga bergengsi. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh terhadap reaksi orang-orang memberikan perasaan asing tersendiri pada Natalie. Hal pertama yang Dimas cari yaitu ayahnya, Christian Lawrence, yang dulu membuangnya di jalanan layaknya sampah yang manis sepah dibuang. Dia tak mengingat Natalie, pujaan hatinya. Yang dia ingat justru bajingan yang membuangnya, tapi begitu dia hormati seolah Christian tidak melakukan hal apapun yang merugikannya. "Begitu mudahnya kamu melupakanku. Apa kamu sangat senang mempermainkan rasa cinta ini layaknya sesuatu yang tak berharga?" - Natalie Jhonson "Aku sudah berkali-kali mencoba mengingat. Tapi, aku masih tak tahu siapa dirimu. Siapa kalian yang mengatakan bahwa aku orang terdekat kalian?! Aku bahkan meragukan apa kalian cuma bermimpi saja selama ini!" - Dimas Lawrence *** Vol. 1 Queen Of Mafia (1-185) Black Angel, nama Organisasi Mafia yang bergerak dalam dunia bisnis dengan menawarkan jasa bodyguard dengan bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pemimpin Black Angel mempunyai seorang putri yang dia sembunyikan dengan rapat di rumahnya tanpa memberikan izin publik untuk mengetahui informasi sedikitpun. Lalu, bagaimana jika putri yang selama ini disembunyikan oleh Pemimpin Black Angel melangkah keluar dari sangkar emas yang mengurungnya? Tentu saja banyak pihak yang terkejut, terutama para siswa-siswi SMA Merpati. Dirandra Angelina, Putri dari Pemimpin Black Angel yang selama ini disembunyikan akhirnya terungkap ke publik. Sikapnya yang angkuh, kasar, dan sombong membuatnya terlibat konflik dengan seseorang. Di hari pertamanya, dia melempar bola ke wajah seorang pria yang tentunya membuat kesan buruk untuk dirinya sendiri. Azkara Ranendra, pria yang memiliki fobia perempuan dan akan muntah-muntah jika bersentuhan dengan perempuan adalah pria yang terlibat konflik dengan Dira. Tindakan tak masuk akal Azka pada Dira membuatnya berada dalam masalah.

LidiaCntys10 · Adolescent
5.0
314 Chs
Table des matières
Volume 1 :Yumna

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau
Prita_Maylinda
Prita_MaylindaLv3
Prita_Maylinda
Prita_MaylindaLv3
Manik_Widi
Manik_WidiLv3

SOUTIEN