webnovel

wtbe;old

Auteur: Taimmh
Fantasy Romance
Actuel · 236.5K Affichage
  • 34 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN

What is wtbe;old

Lisez le roman wtbe;old écrit par l'auteur Taimmh publié sur WebNovel. This version of the story is SUSPENDED. THE STORY WILL BE CONTINUED ON 'WORLD THROUGH BLANK EYES' ON MY PAGE.Worlds, who knows what they are? Like most people back then when I didn't know the truth, I...

Synopsis

This version of the story is SUSPENDED. THE STORY WILL BE CONTINUED ON 'WORLD THROUGH BLANK EYES' ON MY PAGE. Worlds, who knows what they are? Like most people back then when I didn't know the truth, I thought only one world existed - the world we see when our eyes are open. However, that did not last long. One day in June 2007, I saw a shadow. Unlike most shadows, that one had nothing to replicate. Just a shadow with no owner from nowhere...

Étiquettes
1 étiquettes
Vous aimerez aussi

Nidera

Nidera mengalami sedikit masalah dengan usahanya. Ia pergi ke rumah bordil untuk melampiaskan kepenatan yang dialami. Di sana, ia membeli seorang gadis yang masih perawan bernama Laksmi. . Mendekat, Nidera menatap lekat-lekat wajah si gadis muda. Cantik. Ia memuji si muncikari yang begitu jeli dalam mencari barang bagus. Nidera mulai merasakan bahwa darah di dalam tubuhnya bergolak membara. Ia mengerang kecil, seperti harimau yang hendak menerkam mangsanya. “T-tuan, aku mohon. Jangan lakukan itu ... aku mohon ....” Suara Laksmi mengalun lirih. Syarat akan nada mengiba. “Kau pikir untuk apa aku membayarmu mahal-mahal kalau bukan untuk melakukan itu?” Nidera mendengkus dingin. Ini bukan kali pertama ia membeli seorang gadis yang masih dara. Mulanya, mereka memang suka merengek-rengek tidak mau. Namun, toh akhirnya mereka menjalani juga profesinya sampai bertahun-tahun. “Ta-tapi mmhhh—“ Laksmi tidak mampu meneruskan kalimatnya karena Nidera sudah keburu membungkam; melumat bibirnya. Dengan jari-jari kokohnya, Nidera mencengkeram lengan atas Laksmi. Lantas, menghempaskannya ke atas kasur. Jemarinya lincah bergerilya membuat tubuh Laksmi bergetar dan menggelinjang. “Tu-tuan ... kasihani aku ....” Laksmi mengiba di sela-sela suara-suara—yang sebenarnya tak ingin ia lososkan—dari mulut. Tak mengindahkan, Nidera sama sekali tidak menyukai penolakan. Ia tetap mengoyak pakaian Laksmi dan tak memedulikan tangisan pilu si wanita muda. Ia tetap menjelajahi, menodai seinci demi seinci kulit halus, lembut, dan kenyal milik Laksmi; baik dengan mulut ataupun kesepuluh jarinya. Tangisan Laksmi terus mengalun, seperti ratapan di malam sunyi. Lewat beberapa lama, ia masih terus saja menangis. Namun, sejurus kemudian ia mendadak menjerit keras dan panjang. Nidera telah menghancurkan mahkota daranya. Laksmi mendapati rasa sakit menjalar hingga ke ubun-ubun, membuat kepalanya seolah-olah akan meledak. Badan dan batinnya terguncang hebat. Ia mencengkeram seprai sebagai reaksi dari gelombang yang dihunjamkan. Gelombang yang membawa segenap rasa sakit, datang dengan cepat dan juga bertubi-tubi. Semakin lama, gelombang semakin kuat dan bertambah cepat, hingga akhirnya lahar panas memasuki dirinya.

Litium · Général
Pas assez d’évaluations

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques

SOUTIEN

En savoir plus sur ce livre

General Audiencesmature rating
Rapport