webnovel

Tunanganku Arwah Jugun Ianfu

Auteur: Lazuarrdi
Histoire
Actuel · 367.1K Affichage
  • 313 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Raflina adalah seorang gadis Misterius yang mengemban dendam kesumat dari leluhurnya yang menjadi jugun ianfu (budak seks pada masa penjajahan jepang). Setiap kali mengingat cerita akan leluhurnya, dendam semakin membara di hatinya. Satu persatu pria keturunan jepang yang dipacarinya meninggal dengan cara yang mengenaskan, tanpa tersentuh hukum. Di balik dinginnya Raflina, ada sosok Tama yang selalu ada di sampingnya. Walaupun mereka sudah bertunangan. Tapi hubungan mereka tidak seperti layaknya pasangan kekasih. Karena sikap Raflina yang terlalu dingin. Walau sebenernya jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat mencintai Tama. Sampai akhirnya Raflina mengetahui bahwa Tama adalah Pria keturunan jepang. Segera insting membunuhnya mencuat. Dia mengalami dilema yang sangat besar. Apakah Raflina akan membunuh Tama? Apakah Raflina akan mengedepankan insting membunuhnya daripada mempertahankan cintanya? Cus langsung baca cerita selengkapnya.

Étiquettes
9 étiquettes
Chapter 1Tragedi Rumah Bordir

1945

Adakah yang peduli dengan tangisan seorang Jugun ianfu! Seorang wanita belia yang dipaksa untuk melayahi nafsu dari puluhan tentara bermata sipit? Kemanakah hati nurani?

Wagiyem hanya bisa merintih tatkala sesuatu yang tertutup oleh besi itu melesap ke lubang pipisnya. Sudah tidak terhitung berapa puluh serdadu bermata sipit itu menikmati tubuhnya dengan beringas. Dari malam sampai pagi hari. Nonstop. Setiap kali dia meronta, tamparan keras melayang di pipinya, begitu juga gesper yang melayang ketubuhnya sehingga menimbulkan bekas merah yang melintang.

Ditengah ketidak berdayaannya, dia melirik ke arah pria yang bermata sipit itu yang sedang menceracau menggunakan bahasa jepang yang sama sekali tidak dia mengerti. Dia terus menghentak-hentak tubuh Wagiyem yang seperti mayat hidup. Seketika serdadu itu berhenti. raut wajahnya yang semula menggambarkan kenikmatan tiada tara, berubah beringas. Dia membentak Wagiyem, sepertinya dia marah besar.

Plak! Plak

Tamparan keras mengenai wajah Wagiyem yang sudah babak belur. luka lebam sudah menghancurkan wajahnya yang Ayu. Hanya gara-gara lirikan saja, serdadu bermata sipit itu tega-teganya menganiaya wanita malang itu.

"Hu..hu..hu...." lirih Wagiyem. Suara lirihnya tertahan karena pipinya yang membengkak hingga menutupi sebagian mulutnya. Sementara Pria bermata sipit itu semakin ganas menghajar mahkotanya yang telah melahirkan seorang bidadari kecil bernama Lastri, buah cintanya dengan Mas Handoko. Meski serba kekurangan, tapi hidup mereka sangat bahagia, tapi sebuah berubah saat tentara Jepang menculiknya untuk dijadikan budak.

Meskipun Wagiyem sudah memiliki anak. Kecantikannya masih terpancar jelas. kulitnya putih bersih dengan bentuk badan yang aduhai terbungkus oleh kebaya yang dia gunakan. Pantas

saja dia menjadi primadona pada zamannya.

Tapi Kecantikan pada zaman itu adalah sebuah petaka. Apalagi ketika para serdadu bermata sipit yang penuh dengan nafsu binatang itu datang ke pelosok negeri untuk mencari Wanita cantik dan membawanya ke rumah bordir. Wagiyem yang dilihat paling cantik pun diletakkan di ruangan khusus. Semakin cantik seseorang, semakin sering dia 'dipakai', semakin menderita hidupnya. Ketika Wagiyem memasuki ruangan itu, Neraka dalam hidupnya pun dimulai.

Setelah Puas, serdadu itu segera beranjak dari ranjangnya dan keluar dari kamar itu. Lalu, masuklah serdadu lainnya dengan sorot mata yang sangat kelaparan ketika melihat tubuh polos Wagiyem. Rona wajah Wagiyem tampak ketakutan sekaligus memelas.

"Tolong ampuni saya Tuan, saya sudah tidak kuat lagi. Kumohon." Rintih wagiyem di sela air matanya yang bercucuran. Serdadu itu terus mengumpat dalam bahasa jepang. Tersinggung dengan apa yang Wagiyem katakan walau tidak tahu apa artinya. Memang kebanyakan gara-gara perbedaan pemicu kemarahan para iblis bermata sipit itu.

Pria itu langsung melucuti celananya dan naik ke atas ranjang, menambah penderitaan Wagiyem yang sudah diambang batas. Wanita itu terkulai lemas tidak sadarkan diri.

Keesokan harinya wanita itu terbangun saat mendengar suara deru mobil yang pergi membawa para serdadu jepang itu ke medan perang. Rumah Bordir itu sepi setelah kepergian para iblis-iblis itu. sayup-sayup terdengar suara isakan, teriakan, rintihan dari kamar-kamar di sebelahnya.

Wagiyem pun terduduk di atas ranjang. Dia terhenyak saat melihat mahkotanya rusak. Nanah berceceran menimbulkan bau busuk yang menyengat. Bibirnya bergetar. Airmata tidak kuasa turun.

Dia mendongak, mengalihkan pandangannya dari mahkotanya. Di benaknya terus bertanya-tanya, kapan penderitaan ini berakhir?

Wagiyem melilit tubuhnya dengan jarik lurik. Diraihnya kebaya yang dia tanggalkan. Susah payah dia turun dari ranjangnya. Dengan tertatih-tatih dia berjalan ke luar kamar. Menahan rasa nyeri yang teramat sangat. Suara berisik dari kamar sebelah mengusik jiwanya untuk melihatnya. Dia menengok kanan kiri memastikan tidak ada serdadu yang berjaga. Dia memegang dinding untuk sampai di kamar yang sedikit terbuka itu.

"Astaga!" dia membekap mulutnya sendiri. terlihat di depannya para wanita seusianya meraung-raung seperti orang gila. Yang lebih parah lagi, ada anak umur belasan juga mengalami hal yang serupa. Sepertinya kejiwaan terguncang akibat perlakuan yang tidak manusiawi.

Wagiyem menutup pintu dengan segera, lalu beranjak ke ruangan lain yang tidak jauh dari sana. ada sebuah ruangan yang tampak sepi. Penasaran mendorongnya untuk membuka ruangan itu.

Ruangan itu cukup luas, di dalamnya terdapat brangkar yang berjejer rapi. Seketika aroma busuk menyeruak menusuk hidungnya. Di atas masing-masing brangkar, terdapat sesuatu yang tertutup oleh kain putih yang sudah dipenuhi dengan noda merah yang mengering . Wagiyem pun nekad memasuki ruangan itu meski bau busuk terasa mengaduk-aduk isi perutnya. Dia mendekati brangkar yang paling dekat dengannya.

Tangannya tampak gemetar ketika akan menarik kain putih itu. Pelan tapi pasti, dia menarik kain itu sembari menjauhkan wajahnya. Begitu kain itu terbuka sebagian, dia langsung melepaskan pegangannya di kain itu dan mundur beberapa langkah. Dia terkejut melihat tubuh bagian atas seorang wanita pribumi yang sudah kaku dan memucat tidak bernyawa. sekarang sudah menebak kalau isi dari semua brangkar itu adalah mayat wanita Pribumi yang di perkosa hingga merenggang nyawa.

Wagiyem semakin gemetar ketakutan. Rasanya dia ingin keluar dari ruangan itu. Tapi seolah ada sesuatu yang mengganjal.

Wagiyem meneguk ludah, dia menguatkan mentalnya. Tangannya kembali meraih ujung kain itu dan menyibaknya pelan-pelan. semakin lama semakin jelas tubuh polos wanita itu. Tarikannya terhenti tepat di organ vital mayat itu. Matanya terbelalak. Ternyata sumber dari bau busuk yang memenuhi ruangan itu berasal dari sana. Mahkota kebanggaan wanita hancur lebur tidak berbentuk. Menyisakan kepedihan bagi pemiliknya sampai mati.

Seketika Wagiyem melemparkan kain itu serampangan. Dia memalingkan wajahnya. Air matanya kembali mengalir deras. Meratapi nasibnya dan puluhan wanita yang di jadikan Jugun ianfu di rumah itu. Terus disiksa sampai menunggu giliran mati yang mengenaskan.

Lutut Wagiyem melemas tapi dia tidak bisa jongkok karena kewanitaannya akan terasa sangat sakit. dia sesegukan dengan posisi tetap berdiri setengah membungkuk. Sungguh hatinya sangat bergemuruh saat ini.

Brak!

Bersambung.

Vous aimerez aussi

Keberuntungan Karismatik Gadis Pertanian

Di tepi Sungai Xishui, ada sebuah keluarga dengan nama belakang Ruo, yang nasibnya sangat buruk sehingga seolah-olah nasib buruk itu merasuki jiwa mereka. Ketika keluarga lain memperoleh panen yang berlimpah, Keluarga Ruo tidak memanen sebutir pun biji-bijian. Sayuran yang mereka tanam dimakan oleh serangga, ayam mereka terkena wabah ayam, babi mereka terkena demam babi… Meskipun rumah tangga ini dipenuhi pria yang kuat, mereka entah gila, cacat, atau buta… Keluarga yang seharusnya memiliki prospek cerah menjadi yang termiskin dalam jarak sepuluh mil. Satu-satunya hal yang membuat orang lain iri terhadap Keluarga Ruo adalah anggota pria mereka yang subur! Nyonya tua Keluarga Ruo telah melahirkan enam putra, yang kemudian memberinya empat cucu laki-laki. Dia bermimpi siang dan malam memiliki seorang cucu perempuan. Ketika dia akhirnya mendapatkan seorang cucu, yang mengecewakannya, anak itu mental terganggu: di usia lebih dari tiga tahun, dia masih tidak dapat berbicara atau berjalan, bahkan tidak bisa makan atau buang air tanpa bantuan. Semua orang berpikir Keluarga Ruo tidak akan pernah bisa membalikkan keberuntungan mereka dalam hidup ini! Sampai anak cacat mental setengah tua berusia tiga tahun itu tiba-tiba berseru, “Mama…” Langit mulai berubah. Dunia mulai berubah menjadi misterius. Di halaman Keluarga Ruo, buah kesemek matang dalam semalam. Sayuran di ladang, hampir habis digerogoti serangga, menjadi subur dan hijau. Ayam tua yang tidak pernah bertelur tiba-tiba mulai bertelur… Sementara orang lain menghadapi kelaparan, lumbung Keluarga Ruo penuh. Putra sulung tidak lagi gila, putra kedua tidak lagi cacat, putra ketiga tidak lagi buta… Nyonya tua Keluarga Ruo, dengan tangannya di pinggang, tertawa lepas ke langit, "Siapa bilang Xuanbao saya bodoh? Dia jelas harta karun keberkahan!" (Ini adalah novel pertanian dengan sentuhan pesona peri, di mana protagonis wanita di kehidupan sebelumnya adalah lili hari yang baru terbangun yang telah bereinkarnasi sebagai manusia.)

Fade in and out · Histoire
Pas assez d’évaluations
379 Chs

Gadis Peternakan yang Beruntung

Setelah meninggal secara tak terduga, dia dilahirkan kembali sebagai seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun di keluarga petani kuno, dengan hanya beberapa ruangan di rumahnya dan lebih sedikit lagi lahan, belum lagi rumah tangga yang dipenuhi oleh orang tua, lemah, sakit, dan cacat. Untungnya, para tetua di keluarga itu baik dan jujur, saudara-saudaranya penyayang dan berbudi luhur, dan tetangga-tetangga hidup rukun dan ramah. Bagi Yang Mengchen, yang telah menderita siksaan dari kerabatnya dan bertahan dari berbagai ejekan dan omelan sejak kecil, ini sungguh merupakan berkah dari surga. Untuk mendukung keluarga yang ia cintai, ia dengan tegas mengambil tanggung jawab berat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dia, seorang CEO korporasi modern yang pernah mendominasi dunia bisnis, tidak dapat memberi makan sebuah keluarga, lantas siapa lagi? Resep farmasi, membangun rumah kaca, membuka toko-toko... Tidak hanya keluarganya mulai hidup nyaman dan sejahtera, tapi dia juga memimpin desa-desa di sekitarnya dalam menciptakan pemandangan pastoral yang megah! Dengan uang dan ketenaran, saat dia tumbuh dewasa, Yang Mengchen memutuskan sudah waktunya untuk memilih suami, dan dengan demikian, pemuda-pemuda berbakat dari seluruh dunia mulai berdatangan kepadanya. Siapa yang tahu dewa kematian bermuka masam akan memblokade pintu masuk rumah Keluarga Yang? "Kamu terlalu tinggi, kamu terlalu pendek, kamu terlalu gemuk, kamu terlalu kurus, kamu terlalu gelap, kamu terlalu pucat, kamu tidak berpendidikan, kamu licik dan penuh tipu muslihat... Semua gugur!" Dalam sekejap, pintu masuk menjadi kosong, dan Yang Mengchen langsung marah, "Pangeran, kau telah mengusir semua orang. Bagaimana aku seharusnya memilih suami sekarang?" "Saya ingin melihat siapa yang berani menikahi Anda. Saya tidak keberatan mengirimnya ke Dunia Bawah sebagai pengantin pria!" Yang Mengchen... Seorang Pangeran tertentu menghitung kelebihannya dengan jari-jarinya: "Saya memiliki kekuasaan, prestise, dan substansi, tidak memiliki selir, tidak ada cinta rahasia, tidak berkeliaran— Saya mewakili standar tiga ketaatan dan empat kebajikan suami... Singkatnya, hanya saya, pria baik yang tak tertandingi, yang layak untuk Anda!" Pengawal: Oh Pangeran yang bijak dan gagah berani, apakah benar-benar bagus untuk begitu kurang dalam peran Anda sebagai suami?

Lan Shao · Histoire
Pas assez d’évaluations
366 Chs
Table des matières
Volume 1

SOUTIEN