"Jangan ikut campur sampai sejauh ini dalam urusan antara aku dan anakku!" tekan Herman yang benar-benar tidak ingin kalau Indra ikut campur begitu jauh.
Mendengar kalimat yang baru saja Adiknya ucapkan membuat Indra tertawa kecil, dia merasa miris mendengar apa yang sudah Herman ucapkan.
"Anakmu?" Indra memperhatikan Herman dengan tatapan yang penuh dengan keseriusan. "Masih mengakui kalau Vitta adalah Anakmu? Selama ini kamu ke mana?"
Pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Indra membuat Herman terdiam dengan seketika, dia benar-benar merasa begitu dipojokkan oleh kalimat tersebut.
"Jika kamu masih menganggap kalau Vitta adalah Anak kamu, seharusnya kamu mendukung kebahagiaannya, selalu ada untuknya, bukan malah menghalangi keinginannya."
Dengan begitu jelas Indra membeberkan hal ini, dia bisa sampai berucap seperti ini, karena kasarnya Indra adalah orang yang sudah menghidupi Peyvitta, bukan Herman yang merupakan Papah kandung dari Peyvitta.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com