Nora melempar bantal dan guling di ranjang begitu orang tua mereka pergi, tapi Stevanus berhasil menghindar.
"Kamu tahu enggak kalau aku malu. Kamu lihat penampilanku, uda kayak wanita tidak benar bersama kamu. Sekarang kita digrebek," kata Nora kesal setengah mati.
"Ya sudah, kan papa sama mama tidak terlihat maksa banget. Mending kamu bersih-bersih atau mau aku bantu?" tanya Stevanus dengan senyum manisnya.
"Ogah, yang ada aku bakal lama sama kamu," jawab Nora sambil berlari ke kamar mandi.
Setelah Nora selesai mandi, dia bergantian dengan Stevanus. Nora melihat di lehernya banyak sekali ruam ruam merah berteriak.
"Argh, kesal!" teriak Nora membuat Stevanus di kamar mandi terkejut.
"Kamu kenapa?" tanya Stevanus yang memakai handuk.
"Lihat, kamu sudah gila ya. Kamu banyak banget ninggalin jejak merahnya," jawab Nora.
"Biasanya juga kamu biasa aja, kenapa sekarang teriak?" tanya Stevanus tidak habis pikir.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com