"Yang Mulia, pemakaman akan dilaksanakan. Semua orang sudah berkumpul dan menunggu kedatangan Yang Mulia untuk hadir," Suara pria yang berhasil menyentakkan Pangeran Darell dari lamunannya saat ini.
Pangeran Darell tidak menjawab, tidak juga memalingkan wajah untuk melihat kearah pria yang tidak lain adalah Jenderal Gios. Dengan wajah yang masih datar, melihat kearah luar melalui jendela yang terbuka dengan lebar. Semua ini seperti mimpi, sebuah mimpi buruk yang sangat tidak ingin dia temui sampai kapan pun juga. Akan tetapi, justru terjadi dalam waktu singkat dan dengan tiba-tiba.
"Jenderal Gios," lirih Pangeran Darell menyebut pria yang baru saja datang menemui dirinya itu.
"Saya, Yang Mulia Raja Damian." Jenderal Gios menjawab panggilan dari sang Pangeran.
"Sampai kapan kmau akan memanggilku dengan nama itu?" tanya Pangeran Darell.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com