Malam ini Aurora teringat kejadian tadi sore, dimana dia membuka matanya melihat sosok Galaksi yang panik dan begitu hati-hati membantunya bangun. Menanyakan kepalanya sakit atau enggak, pusing atau enggak. Bahkan sampai terlihat bibirnya berdarah mungkin hasil berkelahi tadi.
Kenapa Galaksi care sekali dengannya, padahal kan baru pertama kali mereka bertemu. Bahkan awalnya juga menyebalkan, tapi sikapnya begitu care. Aurora tidak kepedean, kalau cewek cantik memang biasalah dapet perhatian dari banyak cowok. Cuman, ini beda, seorang cowok yang baru saja kenal tapi care.
Sedangkan Sean, teman Aurora dari kecil tidak begitu malah seperti biasa saja ya walaupun agak panik banget malah. Tapi, perlakuannya beda. Aurora bisa merasakannya sendiri, tatapan mata itu, hidung serta bibir seakan pernah melihatnya.
"Astaga, otak gue kenapa jadi isinya Galaksi semua." gerutu Aurora menyadarkan dirinya, mana mungkin Galaksi yang dulu ke indonesia.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com