Hingga menuju pulang pun tatapannya masih saja dalam satu titik seolah masih berpikir jikalau yang telah di alaminya itu adalah hanya sebuah mimpi di siang bolong. Sekali lagi hatinya mendadak bergemuruh seakan menolak takdir yang sekarang ini menjadi arahannya agar tidak lagi berharap lebih. Mungkin karena hatinya masih belum menerima itu semua sehingga hanya dengan terdengar kalimat manis kecil saja sampai membuat hatinya terasa ingin terbang.
"Kenapa lihatin?" seakan sadar dan mulai risih ucapan itu terlontar.
Vero menarik sudut bibirnya ke atas memberikan senyuman. "Boleh gue denger kalimat terakhir yang lo ucapin ke, Justin?"
Kedua sepupu itu berada di dalam mobil, setelah mendengar penuturan dari Claire dengan cepat Vero memanggil membuat kedua orang yang tengah mengobrol itu diam dan melihat ke arahnya. Entah karena apa ia bisa berada di sana, Vero pun tidak sempat melemparkan tanyaan itu pada keduanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com