Claire sudah menjalankan apa yang menjadi tujuan dari dalam dirinya. Mengacuhkan saja walau memang sapaan itu terdengar jelas di telinganya. Walau akan terasa aneh juga untuk mereka namun tetap saja, optimis dari dalam dirinya tidak akan memudar secuil pun. Claire akan bersikap seperti itu sekali pun permintaan dari oknum yang ingin kembali menjadi temannya.
Membiarkan waktu saja yang akan melahap mereka.
"Claire, kamu satu kelas sama aku, ya."
Melihat dari mading sekolah, Claire tidak sengaja melihat Jeno dan akhirnya cowok itu mengajak mengobrol di taman seperti biasa, awalnya cowok itu bersama Renji juga namun satu sepupunya tengah membeli minuman di kantin untuk mereka di sana dan akan menyusul.
Claire hanya mengangguk dua kali. Sedangkan Jeno juga merasa canggung karena setiap kali berada di dekat cewek ini seolah tak dapat kata yang pas untuk menjadi bahan obrolan darinya. Namun ia mengingat ceritaan dari Renji kala itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com