Hari itu, umat manusia akhirnya bisa melihat matahari. Langit yang selalu diselimuti kabut-kabut asap dan belum pernah terlihat sebelumnya, siapa yang mengira jika itu semua sangat murni dan memikat? Karena itu, semua orang diantara mereka menari dengan sangat bahagia pada anugerah yang diberikan Dewa kepada mereka. Mereka berpesta berfoya minum-minum dan bernyanyi, bersuka cita tentang kebesaran Dewa. Berterima kasih dari mereka yang tulus untuk Dewa. Namun ketika manusia mulai lalai, para Dewa menghukum orang-orang yang rakus akan kekuasaan. Setelah pesta yang berlangsung selama tiga hari tiga malam, bumi mengalami hal aneh, dari atas langit yang mulai runtuh. Para Dewa turun dari atas langit, dan mereka mewarnai tanah itu dengan warna merah darah. Datanglah seorang Kesatria dengan Pedangnya untuk membunuh para Dewa yang mulai membunuh orang-orang yang tidak bersalah.