Massimo menutupi tubuh Gina dengan selimut setelah ia membaringkan Gina diatas ranjang.
"Tidurlah, besok pagi adalah hari penting untuk kita dan aku ingin kau bisa tampil sempurna besok pagi," ucap Massimo lembut dengan tangan yang sudah membelai kepala Gina.
"Hari pentingmu, bukan hari pentingku!"
Massimo terkekeh. "Kau masih saja seketus ini padaku, padahal besok pagi aku akan resmi menjadi suamimu, Gina."
Gina langsung memejamkan kedua matanya, memilih untuk menyudahi pembicaraannya dengan Massimo. Massimo sendiri tidak terlihat marah sama sekali melihat sikap Gina, karena masih banyak pekerjaan yang harus diurus akhirnya Massimo memilih untuk meninggalkan kamar dan turun ke lantai satu untuk bertemu dengan Martin.
"What? Anda serius ingin menikah, Tuan?"
"Ini bukan sebuah candaan kan?"
"Anda tidak sedang menggoda saya yang masih single ini, bukan?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com