webnovel

Terpotek Cinta CEO Botak Tapi Ganteng

Auteur: Serenity_Lee
Urbain
Actuel · 105.8K Affichage
  • 151 Shc
    Contenu
  • 5.0
    61 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Follow Instagram @sere_nity_lee untuk info novel terbaru Serenity Lee Juara 1 WPC 50 #95 Female Lead Mencintai Casanova Wilma Sarah Herdian, gadis remaja usia 18 tahun, melamar pekerjaan di sebuah maskapai penerbangan swasta di Indonesia, sebagai front liner, demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga keluarganya, sehari-hari. Salah satu pelanggan VVIP maskapai penerbangan, William Lee–seorang CEO, menaruh hati padanya. Selalu mengajaknya untuk kencan setiap kali memesan tiket. Namun, dengan alasan profesionalisme Wilma selalu menolaknya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah yang bakal penuh liku dan intrik. MAMPIR JUGA KE CERITAKU YANG LAIN YA KAK: 1. Mendadak Menikah 2. ALISHA (PRETENDING) 3. Zarina the Abandoned CEO 4. Elegi Cinta Asha 5. Annethaxia Luo Putri Negeri Salju 6. Saat Kita Muda 7. Angela the Alpha's Mate TERIMA KASIH

Étiquettes
4 étiquettes
Chapter 1.001.Bersembunyi

Plak!!

Pria menampar wanitanya. Sesuatu yang tidak pernah dilakukannya. Menyakiti seorang wanita. Terlebih, wanita yang ia cintai.

"Kau!!" Wanita menatap nyalang prianya.

"Sekarang kau berani menamparku! Setelah ayahku tidak ada. Benar-benar lelaki pengecut!" Wanita memegang pipi kirinya. Tapak tangan itu, juga mengenai telinganya.

Selama beberapa saat, ia tidak bisa mendengar jelas, apa yang dilontarkan pria dingin itu.

Satu kali lagi, tamparan hendak mendarat di pipi yang sama. Sang wanita kini waspada. Menahan serangan itu dengan kedua tangannya. Sungguh, bukan lawan yang seimbang. Namun, wanita itu berani melawannya.

Menatap dengan kebencian, "Ceraikan aku! Aku tidak ingin terikat lagi dengan lelaki yang kasar sepertimu!"

Sang pria balas menatap dengan bengis. "Cerai? Seumur hidupku, kau tidak akan kuceraikan!"

Sang pria menepis tangan wanitanya, meninggalkannya seorang diri. Di kamar mereka.

Bunyi suara pintu terkunci, menyadarkan sang wanita. Kini, dirinya hanyalah seorang tahanan.

***

Beberapa tahun sebelumnya.

'Oh tidak! Gawat! Bagaimana ini?!' seorang gadis mengenakan seragam kerjanya terlihat panik. Saat itu, TTO tempatnya bekerja masih cukup sepi. Karena mereka baru saja buka. Dan ia beserta rekannya baru saja membereskan meja, menata ulang alat tulis dan toples-toples berisi permen rasa mint, di tempatnya seperti biasa.

Rekan-rekannya yang lain, menyambut tamu VVIP salah satu maskapai penerbangan swasta di Indonesia.

"Selamat datang di Majapahit Air. Ada yang bisa kami bantu?" sapaan khas front liner kala ada pelanggan masuk ke dalam TTO.

Tamu tersebut mengangguk. Membuka kacamata hitamnya, mengedarkan pandangannya ke seluruh karyawan cantik dan tampan, yang ada di ruangan itu. Tampak kecewa.

"Selamat pagi, Pak. Mau ambil tiket?" sapaan khas front liner lain.

"Ya." Matanya tetap fokus ke satu sudut, setelah menyerahkan KTP dan kode booking.

Sudut tempat kursi seseorang yang selalu berada di sana. Ke mana dia? Batinnya.

"Maaf, Pak?" Suara karyawan wanita yang melayaninya, memecah lamunan.

William Lee, pria itu menatap sang karyawan dengan tatapan dingin. Tatapan, yang siapa pun akan merasa ngeri. Membuat bulu kuduk berdiri.

Karyawan wanita bernama Rere Walid, menelan salivanya. Gawat jika ia salah berbicara pada tamu VVIP di hadapannya.

"Pembayaran tiketnya di kasir, Pak." Rere Walid mengembangkan senyum terbaiknya, meski pria bernama William Lee itu tidak membalasnya.

William Lee, beranjak dari kursinya, berjalan mendekati kasir, hendak mengeluarkan kartu member dari dompetnya. Saat itulah ia mendengar suara karyawan laki-laki di dekat sudut ruangan.

"Wil, kamu ngapain di bawah situ?!" Suara lantang Andi Pratama–selepas menutup pesawat telepon, menggema di dalam ruangan. Membuat siapa saja menoleh mengikuti pandangan matanya. Tanpa kecuali, pria bernama William Lee.

Seketika senyum tipis terulas di wajah William Lee. Yang dicarinya ternyata tengah bersembunyi.

Wanita muda yang dipanggil Wil–Wilma Herdian, terdengar berdecih. Wajahnya menampakkan ketidaksukaannya. Menatap nyalang Andi Pratama.

Andi Pratama, awas kamu ya!! Aku akan membuat perhitungan denganmu! Batin Wilma.

Wilma Herdian merapikan penampilannya–pakaian dan rambutnya yang sempat berantakan, seraya beranjak dari bawah meja, tempat persembunyiannya. Sejak pria bernama William Lee terlihat akan memasuki kantornya itu.

Bersembunyi di bawah meja, adalah pilihan terakhirnya, agar bisa menghindar dari pria pelanggan VVIP maskapai penerbangan tempatnya mengais rezeki.

Selesai melakukan pembayaran di kasir, William Lee mendekati meja Wilma Herdian. Senyum tipisnya terulas di wajahnya.

Tanpa dipersilakan, William Lee duduk dengan tenang di depan meja Wilma Herdian. Yang tampak berpura-pura sibuk menata tiket dan kuitansi di mejanya.

"Rere." William Lee membuka telapak tangannya, kode meminta tiket yang sedang ditulisnya untuk diserahkan kepadanya–baru saja tertulis nama penumpang.

Rere Walid tanpa diminta dua kali, langsung menyerahkan tiket yang belum selesai diissued bersama KTP milik William Lee.

William Lee lantas menyerahkan tiket itu ke hadapan Wilma Herdian. Tanpa suara, hanya isyarat ketukan jari pada tiket miliknya.

Wilma Herdian mendongak. Menatap wajah William Lee, yang sedang menatapnya sedari tadi. Kedua alisnya terangkat, seolah mengatakan, 'Aku sibuk, silahkan meminta rekan yang lain.'

Selepas mengetukkan jarinya di atas tiket miliknya, William Lee menanti. Kedua tangannya disilangkan di depan dada. Menyandarkan punggungnya di kursi empuk. Menantang Wilma Herdian. Iris matanya menatap lurus.

Wilma Herdian membasahi bibirnya. Mendengus pelan, dan mengambil tiket di hadapannya. Mulai mengisi bagian-bagian yang kosong. Mencocokkannya dengan reservasi di layar komputernya.

Tangannya selama beberapa saat terlihat dengan lincah menari-nari di atas dokumen milik William Lee, membuat pria ini tersenyum. Senyum yang jarang ia perlihatkan kepada siapa pun. Termasuk para karyawan senior di TTO itu.

Senyum yang hanya muncul, jika Wilma Herdian berada di ruangan seluas 4.5 x 16 meter persegi itu.

Selesai mengisi tiket, sesuai prosedur, Wilma Herdian menjelaskan isi tiket, mulai dari nama calon penumpang, tanggal keberangkatan, waktu check in, hingga jumlah bagasi. Dan ditutup dengan kalimat, "Apakah ada yang bisa kami bantu lagi, Pak?"

"Temani aku makan siang." William Lee tersenyum simpul. Pandangan matanya sungguh terlihat licik.

Inilah salah satu alasan Wilma Herdian enggan melayani tamu VVIP di hadapannya. Bukan hanya sekali, William Lee memintanya menemani makan siang.

Bahkan, saat Wilma Herdian bertugas shift malam pun. William Lee tidak akan segan mengajaknya makan malam, selepas TTO itu tutup.

Wilma Herdian, menolaknya dengan halus tentu saja, demi harus menjaga reputasinya sebagai karyawan. Terlebih ia baru saja menjalani masa percobaan sebagai karyawan kontrak selama tiga bulan pertama.

Dan hari ini, tepat dua bulan Wilma Herdian bekerja di TTO yang hampir setiap akhir pekan selalu ramai oleh para calon penumpang yang akan membeli tiket pesawat.

Demi keluarganya, Wilma Herdian menanggalkan kesempatan meraih gelar sarjananya, setelah lulus sekolah menengah atas, dan baru mengenyam pendidikan sarjana selama beberapa bulan, berhenti kuliah dan bekerja sebagai front liner di maskapai penerbangan swasta pertama dan terbesar di Indonesia.

Sejak ayahnya di PHK–karena krisis ekonomi yang melanda perusahaan tempat ayahnya bekerja dahulu, Wilma Herdian sebagai anak sulung menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Menggantikan peran sang ayah selama beberapa waktu.

Demi kehormatan keluarganya pula, Wilma Herdian menolak ajakan pria di hadapannya. Ia khawatir, William Lee pria beristri, dan senang bermain-main dengan perempuan muda. Bukankah sekarang Wilma Herdian baru berusia delapan belas tahun? Wanita muda, yang mungkin saja merupakan mangsa yang empuk bagi pria sejenis William Lee.

Wanita muda yang polos, yang mungkin saja bisa terjerat oleh pesona ketampanan lelaki yang kaya raya, seperti William Lee. Ia tidak ingin di kemudian hari dipertemukan wanita yang mengaku sebagai istri William Lee, dan menuduhnya sebagai pelakor.

Menurut kabar yang santer terdengar dari para karyawan seniornya, William Lee adalah seorang CEO Perusahaan Manufaktur WLX. Perusahaan yang bergerak di banyak sektor industri di Indonesia dan manca negara. Mulai dari industri tekstil dan garmen, otomotif, mesin dan alat berat, logam, hingga industri kimia dan farmasi, juga industri barang konsumsi.

Posisinya sebagai CEO dan memiliki banyak anak perusahaan menjadikannya kerap kali harus pulang pergi dengan menggunakan pesawat. Dan pilihannya jatuh pada maskapai penerbangan swasta, Majapahit Air, di mana pemiliknya–Aaron Luo, berteman akrab dengan ayah William Lee–Thomas Lee.

***

Issued: yang berarti diterbitkan, dicetak atau dikeluarkan tiket pesawat sesuai dengan data yang dimasukkan dalam proses booking. Issued tiket pesawat akan dilakukan oleh travel agen atau maskapai setelah anda menyetujui rute, jam keberangkatan, tanggal keberangkatan dan harga sesuai yang diinfokan atau diketahui sebelumnya.

TTO dalam penerbangan, singkatan dari Ticketing Town Office.

Kode booking: kode unik yang keluar berupa angka atau huruf, yang keluar setelah reservasi.

Vous aimerez aussi

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Urbain
Pas assez d’évaluations
692 Chs

Menikah dengan Saudara Tiriku yang Miliarder

``` Pada hari pernikahannya dengan kekasih masa kecilnya, Natalie Ford menerima hadiah yang tidak terduga: sebuah sertifikat pernikahan. Ternyata ia sudah menikah dengan seorang yang sama sekali tak dikenal—Aiden Handrix. Sementara para tamu pernikahan terus mengejek dan menghina, kekasihnya Ivan memutuskan untuk meninggalkannya, memilih untuk menikah dengan saudara tirinya Briena. Untuk menambah cobaan, ia diusir dari rumahnya sendiri. Untuk membuktikan kepolosannya, Natalie Ford hanya bisa mengambil satu tindakan - ia harus menemukan Aiden Handrix yang misterius ini dan menuntaskan semua ini! Keesokan harinya, ada berita yang trending di TV. Justine Harper, ahli waris keluarga terkaya di Bayford kembali ke rumah. Mata Natalie menyipit ke layar TV. 'Mengapa pria ini tampak persis seperti pria di foto sertifikat pernikahan saya?' Dalam usahanya menguak misteri pernikahan yang dikatakan itu, ia memutuskan untuk mengikutinya dan bertanya secara langsung. “Apakah kamu sudah menikah?” “Tidak.” “Apakah kamu punya saudara kembar?” “Tidak?” “Kebetulan kamu pernah mendengar nama Aiden Handrix?” “Tidak.” “Lalu, siapa sebenarnya kamu ini?’ “Adikmu.” “Tunggu, apa?” “Ya. Sekarang kemas barang-barangmu dan pulang bersamaku.” Pertama-tama mendapatkan suami secara tiba-tiba dan sekarang seorang saudara dengan wajah yang sama? Apakah tuhan menciptakan klon dan menawarkannya pada dia dengan hubungan yang berbeda? ```

Sera_b17 · Urbain
Pas assez d’évaluations
455 Chs
Table des matières
Volume 1

Plus de chapitres privilégiés

Téléchargez l’application et devenez un lecteur privilégié dès aujourd’hui ! Venez jeter un coup d’œil aux chapitres de nos auteurs !

Téléchargez l’application pour obtenir plus de nouveaux chapitres ! Si possible, rejoignez-moi dans l’événement gagnant-gagnant. Faites-moi gagner plus de chances d’être exposé grâce à cet événement !

Serenity_Lee

Serenity_Lee

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau
Sarah_Nurlatifah
Sarah_NurlatifahLv2

SOUTIEN