webnovel

terpaksa menikah muda

Auteur: Jingga_85
Urbain
Actuel · 8.3K Affichage
  • 3 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Rayhan tidak hanya tampan tapi juga sangat mapan dalam hal finansial yang tidak dia miliki hanyalah cinta. Berulang kali terluka hingga yang terakhir semua persiapan sudah mencapai 100% tapi dengan mudahnya kekasihnya Sabrina memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dan memilih lelaki lain dengan alasan lelaki itu adalah cinta pertamanya. Hancur hati Rayhan setelah semua dia berikan termasuk dengan hatinya tapi dia juga yang dihianati pada akhirnya hingga dia memutuskan untuk hidup sendiri daripada kembali terluka. Akan tetapi mamanya Reina selalu saja mencemoohnya karena tidak juga kunjung menikah di usianya yang hampir menginjak 30 tahun. Usia yang matang untuk berumah tangga, tapi Rayhan sama sekali belum berfikir ke sana. Hingga tercetus perjodohan dengan anak Dendy asisten Julian yang sudah bertahun-tahun bekerja untuknya. Annisa baru saja pulang dari kelulusannya namun harus dihadapkan dengan pilihan yang tidak menguntungkan buatnya. Dijodohkan dengan orang yang sama sekali tak dia kenal, bahkan hatinya sudah terpaut nama lain. Nama yang selalu menghiasi hatinya dengan doa. Akankah dia setuju dengan perjodohan itu atau bertahan dengan pilihan hatinya, bahwa cinta sejatinya sedang otw menuju ridho-Nya. Annisa terdesak keadaan mampukah dia bertahan?

Chapter 1Pertemuan

"Sampai kapan kau akan begini Ray? Ingat kau anak satu-satunya mama, apa kau mau membuat mama gila setiap hari memikirkan dirimu?" bentak Reina pada anak satu-satunya.

"Ma, tolong jangan desak Rayhan terus ya Rayhan capek jika setiap hari diteror seperti ini terus."

"Pokoknya mama tidak mau tahu kau harus segera menikah titik," seru Reina kesal pergi meninggalkan anaknya sendiri di meja makan.

"Kau lihat mamamu Ray apa kamu tak kasihan melihatnya seperti itu? Pekerjaanmu tiap hari hanya senang-senang ke luar masuk klub apa kau tak takut jika terkena penyakit berbahaya? Kau laki-laki Ray berpikirlah dewasa," bentak Julian yang sudah sangat kesal melihat anaknya yang sama sekali belum bisa berubah semenjak Sabrina mantan kekasihnya pergi meninggalkannya setahun yang lalu.

"Nanti Pa, akan ada massanya jika Ray mau berubah jadi jangan paksa Ray!" sahut Ray tak kalah keras.

"Terserah kamu Ray Papa capek urusin kamu, mungkin lebih baik Papa jodohkan saja kamu sama anak gadis yang lugu dan polos supaya kamu bisa belajar bagaimana rasanya bersabar. Daripada gadis modern yang nyatanya malah membuatmu makin liar seperti ini," seru Julian kesal.

"Pa, ada Dendy di luar," seru Reina memberitahukan Julian bahwa sekretarisnya datang ke rumah.

"Jadi cuti juga kamu hari ini?" tanya Julian.

"Iya, ini berkas yang kamu minta, aku sudah minta tolong Septi untuk membantumu hari ini." ucap Dendy menyerahkan setu

"Tumben kau ijin kerja biasanya kau juga gila kerja sama dengannya," sela Reina pada Dendy yang memang sahabat sendiri lebih tepatnya seperti adik.

"Iya, hari ini saya ada acara mau menjemput Annisa yang baru keluar dari pondok," balas Dendy.

"Ya ampun kita bahkan lupa jika kau juga memiliki anak gadis ya, berapa usianya sekarang Dendy? Bagaimana jika dia kita nikahkan saja dengan anakku Rayhan siapa tahu dia jadi dekat dengan Tuhan dan tak lagi dugem keluar malam."

"Ma, bicara apa kau ini. Annisa tidak akan mau menerima pinangan laki-laki seperti Rayhan standarnya juga tinggi karena dia juga lulusan pondok meskipun bukan lulusan luar negeri tapi tetap mereka lebih mengutamakan adab dan akhlak bukan kaya atau miskin dan lagi apa mungkin dia mau dengan anak kita yang brutal seperti itu," sahut Julian kalimatnya sangat menohok untuk Reina sebagai wanita dia merasa gagal menjadi seorang ibu.

"Tapi tak ada salahnya ya jika kita mencoba Pa, mungkin lambat laun hatinya bakal berubah mencair dan menjadi pria yang baik," papar Reina.

"Papa gak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan Annisa ingat ma Annisa itu gadis baik-baik bukan wanita yang sering diajak tidur Rayhan semalaman."

"Mau berapa hari ijinnya mas?" tanya Julian pada Dendy.

"Hari ini saja kok, besok sudah bisa kerja lagi. Ini hanya acara menjemput lagian juga sudah ada Damian di rumah jadi bisa nemenin Annisa sampai dia dapat kerjaan," balas Dendy.

"Baiklah salam untuknya ya," ucap Julian.

"Kalau begitu aku pamit ya," Dendy segera pergi dan langsung menuju tempat anaknya mondok di luar kota.

***

"Assalamu'alaikum Pa," sapa Annisa mencium tangan Dendy dengan takzim.

"Waalaikumussalam, kau sudah selesai?" tanya Dendy.

"Kita makan dulu ya nak mampir di resto depan," saran Dendy, Annisa hanya mengangguk.

Setelah sampai dan memesan beberapa menu makanan Dendy memberanikan diri bertanya pada Annisa.

"Sekarang ini apa kau lagi dekat dengan seseorang nak?" tanya Dendy membuat Annisa menatap papanya menelisik apa maksud dari pertanyaannya tersebut.

"Aku tidak sedang dekat dengan siapapun Pa, tapi tidak menampik jika Annisa punya kriteria sendiri dalam mencari pasangan," tuturnya.

"Seperti apa tentu papa tahu kan keinginan Annisa seperti apa?" lanjutnya.

Dendy mengangguk rencananya untuk menjodohkan anaknya dengan

Rayhan gagal sudah di tahap awal. Dia tahu jika putrinya lebih menyukai Hanan anak dari ustadzah pembimbingnya.

"Ya papa tahu yang seperti si Aa kan?" goda Dendy.

"Papa bisa aja, Nisa memang pengen punya pendamping sepertinya Pa," Annisa menghela nafasnya sesaat.

"Tapi rasanya gak mungkin," lanjutnya.

Kalimat terakhir membuat Dendy melirik sekilas pada Annisa yang ada di depannya.

"Kenapa begitu?" tanya Dendy.

"Dia akan pergi Pa, gak mungkin buat Annisa nungguin jika dia sendiri gak memberi Annisa kesempatan."

Dendy melihat wajah cantik putrinya menjadi sendu. "Anissa yakinlah jika jodoh takkan kemana bukankah kamu juga faham soal itu," sela Dendy.

"Iya Pa, Annisa tahu," balas Annisa mengulas senyum manisnya pada Dendy.

"Siapa lagi ini yang telpon?" ucap Dendy menatap ponselnya yang bergetar.

"Assalamu'alaikum bos, ada apa kok mendadak telpon?"

"Waalaikumussalam, maafkan aku menganggu waktumu bisakah kau menemui Rayhan sekarang?"

"Ada apa lagi dengan anak itu? Aku masih bersama Annisa di luar kota belum sampai rumah. Apa yang terjadi?"

"Dia masuk kantor polisi karena memukul seseorang di club."

"Bagaimana jika Damian yang ke sana, nanti aku akan menyusulnya."

"Baiklah, aku titip dia padamu. Terima kasih."

Klik.

"Siapa Pa? Kayaknya penting sekali?" tanya Annisa memperhatikan wajah lelaki paruh baya yang sangat dia sayangi.

"Damian, bisakah kau ke kantor polisi sekarang? Rayhan ada di sana nanti Papa nyusul. Oke!"

Tanpa menunggu jawaban Dendy langsung menutup sambungan telponnya. "Mari kita pulang nak, nanti Papa jelaskan di jalan."

Dendy segera membayar makanan dan bergegas menuju ke kantor polisi.

Sepanjang perjalanan Annisa bertanya-tanya siapa yang ada di kantor polisi kenapa Papanya begitu khawatir dengannya.

"Dia anak bos Papa yang dulu pernah Papa ceritain ke kamu, temannya Mas Damian. Sekarang di kantor polisi kita ke sana dulu ya, jemput dia."

Annisa mengangguk karena berkata tidak pun percuma lebih baik menurut dengan ucapan Dendy Papanya.

Begitu sampai Dendy langsung menuju tempat penahanan, dilihatnya Rayhan sudah di luar duduk di sudut sofa ditemani Damian.

"Pa," sapa Damian.

"Eem, bagaimana apa semua sudah beres?" tanya Dendy.

"Sudah Pa, sekarang lagi nunggu berkasnya keluar dan menunggu surat penyataan," balas Damian.

"Dek," sapa Damian melihat Annisa yang ada di sebelah Dendy.

Annisa hanya tersenyum simpul dulu sewaktu masih kecil bercanda kelewatan sekarang seperti ada sekat malu bagi Annisa untuk menggoda kakaknya terlebih dia sudah sama-sama dewasa.

"Om, kapan kita pulang?" tanya Rayhan.

"Kamu itu apa gak bisa nahan diri untuk tidak berkelahi?" tanya Dendy pelan.

"Maaf om saya khilaf tapi benar saya gak mau disalahkan karena bukan saya yang memulainya tapi mereka yang cari keributan lebih dulu."

"Sudah tak ada gunanya kamu membela diri Papamu sudah tahu semuanya apa kau mau jabatan yang kamu dapatkan ditarik dan kau tak dapat menikmati fasilitas dari Papamu itu?"

"Tentu saja gak mau om," seloroh Rayhan manik matanya menangkap sosok Annisa sedang berdiri memainkan ponsel milik Damian.

"Siapa dia Om?" tanya Rayhan menatap Annisa dari bawah hingga atas.

"Anak Om yang nomor dua Annisa namanya dia baru pulang dari pondok," balas Dendy.

"Cantik Om sayangnya terlihat cupu, kampungan kurang modis," ucap Rayhan membuat Annisa berang dan menatap tajam pada Rayhan.

"Masalah buatmu?" tanya Annisa.

"Suka-suka saya mau seperti apa, mau kamu sebut saya kampungan sekalipun saya tidak perduli. Saya hanya menjaga apa yang harus saya jaga, kamu yang orang kota dengan gayanya sok selangit tapi sama sekali tak punya etika dasar brandal!" ucap Annisa sarkas.

"Dek, diam jangan begitu dilihatin banyak orang," ujar Damian menengahi perang mulut antara Rayhan dan Annisa.

"Dia yang mulai," seru Annisa.

Rayhan terkekeh kecil.

"Galak juga adikmu ya Dan?" ujar Rayhan.

"Apa kamu senyum-senyum?" ucap Annisa kesal.

Rayhan menatap Annisa lekat-lekat.

'Boleh juga dia, dia berbeda baru kali ini ada yang berani nantangin Rayhan Atmajaya,' ucap batin Rayhan yang semakin penasaran dengan sosok Annisa.

Vous aimerez aussi

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urbain
Pas assez d’évaluations
1013 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urbain
Pas assez d’évaluations
540 Chs

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Urbain
4.9
638 Chs

SOUTIEN