Faye tahu apa yang dia bicarakan, apalagi dengan apa yang ia katakan saat mereka di luar, hal yang wajar jika ia kembali curiga. Ia ingin jujur, ia ingin dia sadar perasaannya, sayangnya, sekarang masih bukan waktu yang tepat.
Masalah dia masih belum selesai.
'Maaf ...'
Faye menunjukan ekspresi tenangnya supaya dia percaya padanya, ia berusaha mengacuhkan degup jantungnya yang saat ini berdebar-debar karena dekatnya jarak di antara mereka, "Kau berpikir berlebihan lagi, Denis."
"Sungguh?" Denis bertanya masih tidak percaya, "Lalu kenapa kau tidak menjawab sambil menatap mataku?" lanjutnya menantang, "kau adalah Faye Grace, bukan? Aku tahu sifat mu seperti apa, Fay."
Faye tahu dia sadar ia berbohong, tapi ia tetap tidak mau merubah pikirannya, "Kau mau memaksa aku?"
"Kau mau menghindar?" Denis bertanya balik, "kau tak bisa bersikap tiba-tiba manis, lalu menginginkan aku melupakannya, Fay."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com