Mentari bersinar sangat cerah. Eza dan Rina pergi dengan menaiki mobil. Keduanya sudah pergi dari hotel. Rina merasa senang karena suaminya sudah menunjukkan perubahan yang drastis.
Bahkan jika teringat kejadian semalam membuat Rina senyum-senyum sendiri.
"Jangan aneh. Jangan senyum-senyum sendiri seperti itu." Eza menegurnya dengan menlihat ke jalanan.
"Emmm. Kita akan pergi ke mana Kak?" tanya Rina, seperti biasa Eza tidak menjawabnya. "Mulai diam lagi ... huh ...."
Rina meniup lengan Eza.
"Huh ...." Eza meniup wajah istrinya. Keduanya tertawa kecil. Melihat tawa dari istrinya, Eza kemudian membelai kepalanya.
"Aku akan membawamu ke Dusun Bambu, Lembang tidak jauh dari sini. Karena suhu di sana sangat sejuk di saat siang hari. Kita nanti akan disuguhkan pemandangan alam yang Asri, makanan yang enak. Cacing di dalam perutmu kan selalu beralarm," ledek Eza. Membahas perut Rina jadi mengelus perutnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com