Namun, selama bertahun-tahun, Kakek Wen selalu mengucapkan perkataan seperti, "Liusu adalah anak yang baik" kepada Wen Zifu. Tetapi bukankah Kakek Wen yang mengusir Liusu?
Apalagi saat itu Kakek Wen tahu bahwa Liusu sedang hamil. Ia bahkan mengusir Liusu secara paksa. Hatinya sangat jahat terhadap seorang gadis yatim piatu. Itu adalah pukulan mental, penghinaan fisik, ditambah tekanan dari kampus.
Wen Zifu merasa seperti baru mengenal kakeknya. Bagaimana bisa, kakek yang ia banggakan selama ini ternyata melakukan hal yang begitu kejam. Bukankah bayi dalam kandungan Liusu adalah cicitnya?
Yang lebih konyol lagi, setelah kejadian itu berlalu, Wen Zifu pergi ke kampus untuk mencari Liusu, tetapi informasi yang ia dapatkan adalah Liusu mengajukan pengunduran diri. Padahal Liusu dikeluarkan dari kampus, tetapi mengatakan bahwa ia mengajukan pengunduran diri.
Kakeknya, menggunakan kekuasaan untuk menekan orang, sementara adiknya berpura-pura baik.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com