Delvis bersama keluarganya, dan juga sahabat Papahnya itu baru saja selesai makan, mereka kompak, menaruh sendok diatas dan garpu di bawahnya. Setelahnya, mereka tersenyum.
Prinsip setiap keluarga itu beda-beda, karena mereka sudah saling kenal, ada kebiasaan-kebiasaan mereka yang diketahui masing-masing, seperti jangan mengobrol ketika malam, secerewet-cerewetnya sahabat Papahnya ini, beliau tidak suka jika sedang makan berat seperti ini banyak bicara. Apalagi, sampai ketawa-ketawa, katanya seperti tidak menghargai makanan yang sedang disantap.
Mereka biasanya akan mengakalinya, ketika makan dessert, barulah mereka mengobrol santai. Papah Delvis juga selalu menerapkan hal ini di keluarganya, tapi tidak selalu terlaksana dengan baik.
"Delvis, kamu masih kerja di sana?" tanya Om Pras. Lelaki itu bertanya sembari membuka pengait jasnya. Sepertinya jasnya terlalu ketat, masa hanya baru makam segitu saja sudah membuka pengait jas, pikir Delvis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com