"Jadi kamu tidak perlu sedih, kamu hanya perlu tahu bahwa kamu dijebak." Nisa mengambil tisu dan menyerahkannya padanya.
Siti menyeka air mata dan menenangkan dirinya. "Kalau begitu aku akan memberikan bukti ini kepada Ana agar Ana bisa mengakui kesalahannya."
Nisa tidak menanggapi, hanya menatapnya.
"Kenapa, aku salah?" Siti menemukan bahwa Nisa tidak setuju.
Nisa penuh dengan pertimbangan. "Saya tidak bisa mengatakan bahwa pikiran Anda salah, terutama karena saya khawatir dia tidak berhasil menjebak Anda, dan polisi tidak akan menangkap dia."
Siti tiba-tiba menyadari. "Ya, dia akan ditahan paling lama beberapa hari, dan tidak akan ada hukuman lain."
"Ya." Nisa mengangguk. "Dan Ana akan mengakui di depan media bahwa kita telah menjebaknya."
"Ya, jadi untuk saat ini, aku harus menanggungnya, dan kemudian melihat apa yang terjadi padanya."
"Oke." Nisa tidak bisa menahan diri untuk berpikir lagi, apa yang akan dilakukan Ana selanjutnya?
...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com