David meremas tangannya dengan erat. "Bukan dia yang harus kamu khawatirkan, tapi aku. Aku akan pergi ke markas besok, dan aku akan kembali sekitar sepuluh hari."
Mendengar David berkata demikian, hati Nisa terasa berat.
Meskipun dia tahu dia akan melakukan perjalanan bisnis dalam dua hari ini.
Dia melemparkan dirinya ke dalam pelukannya, mengaitkan lehernya dengan tangannya, dan mencium pipinya dengan keras. "Paman, kenapa kamu terburu-buru? Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu hanya pergi ke pangkalan lusa?"
"Beberapa data salah, aku harus memeriksanya." David memperdalam ciumannya.
Mata Nisa basah, dan dia merasa sedih ketika dia memikirkan seseorang yang tidak akan dilihatnya selama sepuluh hari ke depan.
David mencium wajahnya yang panas dan lembab, dan mau tak mau meringkuk di sudut mulutnya.
Yah, dia sangat puas dengan tanggapannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com