Ana menatap wajah Fika yang tidak puas dan melanjutkan. "Fika, saya pikir Anda benar-benar orang yang cukup baik, jika tidak mari berteman, dan kemudian saya juga dapat memperkenalkan Anda kepada beberapa teman dan membiarkan Anda berakting dalam beberapa drama lagi."
"Benarkah?" Mata Fika berbinar.
"Tentu saja itu benar." Ana berkata dengan pasti.
Fika berkata dengan kaget dengan cahaya di matanya. "Nona Ana, saya selalu menyukai peran Anda dan selalu menganggap Anda sebagai bintang yang paling saya kagumi. Jika Anda menganggap saya sebagai teman Anda, saya benar-benar merasa sangat terhormat."
Ana berkata dengan sangat ramah. "Jangan selalu bilang kalau kamu mengagumiku. Padahal, aku orang biasa sama seperti kamu. Mulai sekarang, kita akan menjadi teman yang saling mendukung dan membuat kemajuan bersama."
Fika mengangguk dengan penuh semangat. "Baik."
"Tapi." Ana tiba-tiba menunjukkan ekspresi malu.
"apa yang terjadi?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com