Dalam keadaan marah, Rey terus melajukan mobilnya hingga kecepatan terlalu tinggi, dan sampai-sampai ia hampir saja menabrak sebuah pejalan kaki. Untungnya Rey dengan cepat menghentikan mobilnya dengan mendadak. Meskipun demikian, jantungnya berdebar kencang saat melihat mautnya ada di depan, dan sedikit lagi ia akan membuat orang lain celaka.
Mengusap wajahnya dengan kasar ketika dirinya tidak dapat fokus. Pejalan kaki tersebut sampai maki-maki kearah Rey, dan membuat Rey memohon maaf atas kelalaiannya itu.
"Ya ampun! Untung saja. Sebaiknya aku harus menenangkan diriku sendiri," gumam Rey dan kembali menjalankan mobilnya tanpa ingin hal itu terulang kembali.
Di sisi lain, Vivian dengan sengaja ke luar setelah Rey pergi. Hal itu membuat ibunya merasa bingung dengan tingkah dari sang anak. Sang ibu tidak ingin melihat Vivian sampai to menghormati calon suaminya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com