webnovel

Chapter 1 Awal dari segalanya

Apa ini?

Tempat apa ini?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Aku merasakan diriku seperti terseret sesuatu,

Sesuatu yg tenang dan mengalir,

Aku tidak bisa melihat apa-apa,

Semuanya gelap gulita.

Ketika terbangun, aku mencoba untuk menoleh, tetapi, aku tidak dapat menggerakan leherku. Kemudian, aku melirik ke sekitarku, namun, penglihatanku sedikit kabur. Aku pun bertanya kepada diriku sendiri.

Ini air?

Mengapa di sekitarku ada air?

Apa yang aku lakukan disini?

Mengapa aku berada di sini?

Ku coba menggerakan tangan dan kakiku, tapi, semua itu sia-sia, aku tidak dapat menggerakannya.

Aku mencoba menelusuri kembali ingatanku sebelum kehilangan kesadaranku, namun, itu tidak jelas. Terakhir yg ku ingat, kami berdua melompat bersama ke dalam lembah, kami sangat mengharapkan jika di dasar lembah tersebut adalah sungai.

Berarti aku selamat, karena aku berada di sungai sekarang.

Tapi, kemana dia? Seharusnya dia juga jatuh ke sungai?

Karena situasinya yg tidak menyenangkan, aku mencoba teriak memanggil namanya.

"Aa... Au...! Aa...? "

Aku sangat terkejut dengan suaraku sendiri.

A... a... apa yang terjadi dengan suaraku?!

Mengapa jadi seperti ini?!

Itu bernada tinggi, mirip seperti suara bayi yang sedang menangis.

Aku mencoba untuk memanggilnya lagi.

"Au...! Aa...? "

Tetap saja tidak ada perubahan, lidahku tidak dapat bergerak dengan baik, sangat sulit untuk berteriak maupun berbicara.

Aku mencoba menelusuri kembali ingatanku lagi. Aku ingat, ini berawal dari panti... tidak, maksudku desa kami yang diserang oleh pasukan belanda. Kami mencoba lari dari kejaran pasukan belanda. Tapi, mereka lebih cepat dari kami, karena diantara kami lebih banyak anak yg dibawah umur 6 tahun. Akhirnya, Aku dan 2 orang sahabatku pergi mengalihkan perhatian mereka, karena kami bertiga adalah anak tertua diantara mereka. Mereka pun berlari meninggalkan desa, dan kami bertiga lari ke arah hutan menuju gunung untuk menjauhi mereka dari yg lain.

Emosiku menjadi tak terkendali, Aku tiba-tiba menangis.

Itu adalah tindakan yg memalukan, mengingat umurku menginjak 12 tahun. Tetapi, aku benar-benar tidak bisa menahannya.

Sementara aku menangis, aku melihat kakek tua sedang memancing di pinggir sungai. Ia melihatku, kemudian, aku mendengar suara.

"@$#*@%&@&#"

Aku tidak mengerti sama sekali yg diucapkan kakek tua itu.

Kemudian kakek tersebut mengeluarkan sebuah cahaya di tangannya, aliran sungai berubah dan membawaku mendekati kakek tersebut.

Apakah itu sihir? itulah yg kupikirkan untuk sesaat.

Kemudian kakek tersebut mengendongku, ia mengeluarkan cahaya lagi ditangannya, kemudian munculah cahaya hangat menyelimuti diriku, dan aku mulai kehilangan kesadaranku.