Beberapa saat yang lalu. Fiona bergegas keluar dari rumahnya. Sebuah mobil sedan hitam menunggunya tak jauh dari perumahan. Wanita itu bertolah toleh beberapa kali sebelum akhirnya masuk ke dalam.
"Hay, Beb." Sapa Boy lalu mengecup pipi Fiona.
"Dapat alamatnya?" tanya Fiona lekas, ia tak mau membuang waktu, hari mulai sore. Reyhan sebentar lagi pulang, ia tak mau mengecewakan Reyhan karena belum mendapatkan bagian apapun dalam keluarga Dirgantara.
"Dapet donk! Tadi salah satu anak buahku bertemu saat Kaisar membeli sperpart mobil. Ini alamatnya." Boy menyerahkan alamat yang di gambar oleh anak buah premannya pada Fiona.
"Sip, gue pergi." Fiona langsung beranjak dari dalam mobil. Tak ingin siapa pun memergoki mereka berduaan di dalam mobil yang sama.
"Upah buat gue mana?"
"Nggak ada! Gue kan udah kasih elo duit kemarin!!"
"Maksud gue bukan duit, Beb. Cium, sini cium gue! Gue kangen berat sama elo." Boy membuka kaca jendelanya dan meminta ciuman pada Fiona.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com