webnovel

BAB 116

Stella tidak bisa berhenti tersenyum setiap kali Nana berbicara. Bagi Stella, dia sangat beruntung karena memiliki adik sebaik Nana. Jadi ketika Nana meminta Stella untuk menceritakan mengenai siapa gebetan Stella, Stella pun tidak akan segan untuk menceritakan hal itu pada Nana.

Padahal mereka sering bertemu, sering bertegur sapa. Tapi kalau diingat-ingat lagi, Stella sudah cukup lama tidak benar-benar meluangkan waktu untuk Nana.

Saat pagi-pagi buta mereka bangun tidur, Stella dan Nana sibuk untuk sekolah. Lalu saat sudah selesai sekolah, mereka sibuk dengan PR. Dan saat libur, Stella sibuk dengan teman-temannya.

Yeah, rutinitas itu berlaku terus-menerus. Dan sekarang Stella tau kalau diingat-ingat lagi, kali terakhir mereka benar-benar berbincang-bincang, mungkin sekitar tiga bulan yang lalu, atau lebih lama daripada itu.

"Jadi Kakak mau kan menceritakannya pada Nana?" bujuk Nana lagi. Gadis itu sangat manis, tau cara untuk membujuk seseorang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com