Seorang lelaki tua, duduk di singgasana dengan lemah. Dihadapannya, berbagai gelembung bertebaran di sekitarnya, melayang di atas kegelapan yang tak berujung.
"Hmm, tinggal satu alam lagi, menarik..."
Dia mengelus jenggot lebatnya sambil menatap dunia yang ada di hadapannya.
Dia, sebagai penguasa segala Dewa, memiliki wewenang atas Milyaran alam. Namun karena kondisinya, dia ingin berhenti dan membiarkan seluruh alam semesta kembali bekerja dengan caranya sendiri.
"Benua Douluo, sayang sekali Yin dan Yang di dunia itu terpisah.." Suara seraknya mengandung suara tertarik dengan konflik yang akan dibawa di alam tersebut.
"Kalau begitu, mari kita gunakan cara lama.."
Dia mengangkat tangannya, lalu mencari secercah cahaya kecil diantara gelembung itu dan mengambilnya.
"Wahai jiwa manusia, bangkitlah dan buatlah kedamaian diantara kalian!"
Dia pun memasukannya kedalam dunia yang ada di hadapannya, sampai cahaya itu menyatu menjadi satu lalu menghilang menjadi secercah cahaya.
"Hahaha, menarik..." Dia tertawa tanpa sebab saat mendengar sedikit pembicaraan jiwa itu.
"Kalau begitu, saatnya tidur...." Ucapnya, saat suaranya semakin melemah.
Tubuhnya, yang dilapisi dengan pakaian yang indah mulai memudar. Cahaya pun keluar dari tubuhnya, hingga dalam sekejap dia menghilang menjadi jutaan cahaya yang bergabung kedalam gelembung-gelembung itu.
Setelah itu, tahta yang tadi dia tempati, kembali kosong seperti awal mulanya.