"Sayang sekali pipi mulusmu itu terkena goresan pedangku yang tajam ini, Nenek Tua!" kata bos bandit tersenyum penuh kemenangan.
Freeya hanya membalas senyum itu dan berkata, "Ada apa denganmu, Babi Hutan? Bukankah aku ini gadis montok yang kau sebut sebelumnya? Kenapa berubah jadi Nenek Tua? Aku sekarang sangat marah nih."
Seakan tak kasat mata, tiba-tiba saja Freeya bergerak sangat cepat mendekati bos bandit tanpa diketahui. Bos bandit sangat kaget bukan kepalang dan hanya bisa menerima begitu saja karena memang sudah tak bisa menghindarinya lagi.
"Bagaimana kau...?!!"
Bughhh!!! Satu pukulan penuh energi sihir akhirnya mengenai wajah si bos bandit. Dia langsung terjungkal ke tanah dengan luka memar dan darah segar yang muncrat langsung dari mulutnya. Kini Freeya betul-betul tak memberi ampun pada bos bandit karena telah diremehkan dan dibuat marah.
"Bagaimana mungkin dia bisa menyerangku seperti ini?!" pikir bos bandit berusaha bangkit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com