Sore itu aku dan Ana kembali ke tempat Raka, mengeceknya sekaligus memberinya makan. Dia pasti masih mengurung dirinya dari teman-temannya, Raka memang orang seperti itu. Dia tidak akan terbuka pada orang lain semudah itu.
Tapi, saat kami berdua hendak berangkat ... Lidya yang bangun dari tidurnya dan akan melaksanakan piket rumah akhirnya ikut juga karena Ani lah yang menyuruhnya.
Pikir Ani, lebih banyak orang yang menjenguknya dan menaruh perhatian padanya apalagi dari teman satu prodi-nya, mungkin akan lebih baik.
Ternyata Ani perhatian juga ....
Lidya akhirnya bersiap-siap secepat mungkin.
Begitu kami bertiga sekarang berada di depan rumah tempat tinggal cowok ini ....
'Kenapa suasananya sangat sepi sekali?' pikirku ....
Rupanya beberapa cowok di sana tertidur.
Ada beberapa yang ke Musholla depan rumah, karena awalnya tempat yang ditempati oleh Raka adalah tempat sholat yang digunakan sebelumnya tapi, karena dirinya benar-benar sakit jadi teman-teman semua memakluminya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com