Jawaban dari raut wajah Darlena pun terungkap. Kenapa dia mulai kesal terhadap kedua orang tuanya kemarin? Hingga dia berani datang ke sini mengikuti kakaknya. Apa mungkin dia akan bolos belajar juga?
Dari sederet pertanyaan itu, aku yang tadinya dikerumuni oleh banyak masalah menjadi benar-benar bertumpu pada persoalan orang lain. Mungkin, Tuhan sedang merencanakan sesuatu.
Aku tidak paham soal masalah di hidup ini jadi rapuh. Lalu, bagaimana aku mengatasi masalah ini yang dihadapi oleh orang lain, sedangkan aku pun tidak memiliki kemampuan terhadap masalahku sendiri?
"Jadi, kamu rela datang ke sini hanya demi menghindar dari bokap sama nyokap, begitu?" Aku melemparkan sederet tatapan sengit kepada Darlena yang masih tampak cemberut.
"Iya, Nana juga nggak mau pulang."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com