webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
321 Chs

Percaya Diri Meningkat

Sinar mentari pagi terlihat semangat hari ini. Membuat seorang gadis dengan rambut panjang sepunggung yang tengah menikmati tidurnya, terpaksa harus membuka mata dan tersadar.

"Kalau bukan karena Pak Ilham, gue kayaknya nggak akan semangat pergi ke kantor" gumam Vianti menyibak selimut yang semalaman menutup setengah badannya.

Wanita itu menguncir rambut dan pergi ke kamar mandi. Hari jumat adalah hari di mana Vianti harus menghela napas berat.

Itu semua ketika menginjak di hari sabtu, ia tidak akan bertemu dengan Ilham. wanita itu memandangi wajahnya di cermin besar yang ada di dalam kamar mandinya.

Ia menyunggingkan senyum dan mulai memakai perawatan wajah seperti para gadis lainnya.

Meskipun usia Vianti sudah terbilang dewasa, tapi wajahnya masih terlihat kencang dan berbinar. Itu karena ia sangat pintar dalam merawat dan melakukan treatment di klinik kecantikan atau membeli perlengkapan treatment mandiri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com