Kepala pelayan rumah kediaman Yuksel baru saja membukakan pintu bersamaan dengan kedatangan maserati kelabu milik Lucas. Pria paruh baya itu membungkuk seraya memberikan salam kepada tamu istimewa tuannya. Sesuai dengan arahan tuannya, pria paruh baya itu mengantar tamunya ke ruangan di mana Harun telah menunggu.
Pintu di buka saat Harun sedang mengembalikan buku yang baru dibacanya. Pria itu meminta kepala pelayannya untuk keluar ruangan dengan menutup pintu. Setelah itu, tanpa banyak basa-basi mereka bersalaman dan duduk saling berhadapan.
"Aku yakin kau pasti sudah mengerti rencana awal kita akan hal ini." kata Lucas dengan nada dinginnya. Seperti biasa, ia bersikap angkuh sekaligus dingin meskipun di depan teman ayahnya sendiri.
"Ya tentu saja," jawab Harun dengan santai, "tapi, aku tidak mengira jika eksekusinya akan sesegera ini. Sungguh, aku harus mengubah skenario karenanya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com